Kemenangan PBR Atas Persik Obat Duka Atas Kontroversi di Laga Lawan Persija
Dengan hasil ini, PBR membuka peluang untuk bisa lolos 8 besar. Ini jadi obat atas sakit hati merasa dicurangi di laga kontra Persija Jakarta
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Pelatih Pelita Bandung Raya (PBR), Dejan Antonic bersyukur timnya bisa memenangkan laga melawan Persik Kediri dengan skor 3-2 di Stadion Si Jalak Harupat, Rabu (20/8/2014).
"Thanks God atas tiga poin. Kemenangan ini penting di tengah laga yang berlangsung sangat berat karena kami baru datang dari Jakarta beberapa hari sebelumnya," kata Dejan usai laga.
Pertandingan ini menurutnya sangat berat karena para pemain masih berduka atas kemenangan yang sirna saat melawan Persija Jakarta.
"Kami masih merasa sakit dan pertandingan kali ini kami tengah mencoba sembuh dari pertandingan saat melawan Persija. Makanya kami bersyukur bisa menang," ujarnya.
Di babak kedua, tensi permainan PBR menurun. Tidak seberingas di babak pertama. "Ya, kondisi kami sedang tidak maksimal kali ini. Tapi sekarang kami menyisakan tiga hari untuk recovery sebelum kami melawan Persijap," kata dia.
Dengan hasil ini, PBR membuka peluang untuk bisa lolos 8 besar. "Kemenangan ini sangat penting bagi kami agar lolos 8 besar meski itu sangat berat," kata dia.
Menurutnya, absennya Kim Kurniawan sangat berpengaruh besar atas performa tim. "Ya sangat berpengaruh. Aliran bola dari tengah tidak secepat biasanya. Gelandang tengah kami di laga ini bertipikal destroyer. Tapi di laga selanjutnya saya bersyukur Kim bisa kembali bermain," kata dia.
Di kubu lawan, asisten pelatih Persik Kediri Musikan mengatakan awalnya timnya optimistis bisa mencuri poin saat bertandang melawan Pelita Bandung Raya. "Keoptimisan kami terbukti dengan bisa cetak gol lebih dulu melalui Fariz Aditama," ujar Musikan.
Namun, trengginasnya permainan PBR, justru membalikkan keadaan. Awalnya menyamakan kedudukan kemudian berakhir dengan gol tambahan dari PBR melalui Diaz Angga Putra.
"Keoptimisan kami bisa curi poin di PBR sirna setelah PBR bisa samakan kedudukan dan membalikkan keadaan," ujarnya.
Hadiah penalti dari wasit di laga itu untuk Persik Kediri memperkecil kedudukan. Namun hingga wasit meniup peluit babak kedua, Persik tidak bisa menyamakan kedudukan.