Jarot Supriadi: Pencoretan Awan Setho Rahardjo Bagian dari Rencana Tuhan
Berdasarkan data PSSI, Rully merupakan salah satu kiper terbaik. Pertimbangan teknis, kemampuan tidak diragukan untuk timnas U-19.
Penulis: Syahrul Munir
Editor: Dewi Pratiwi
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Pelatih Kiper Tim Nasional Indonesia U-19 Jarot Supriadi mengatakan pencoretan penjaga gawang Awan Setho Rahardjo yang digantikan Rully Desrian ini ketentuan dan takdir Tuhan. Awan Setho dicoret dari skuat Garuda Jaya karena mengalami cedera jari kelingking kiri saat menjalani latihan.
Meski cedera, Awan Setho tetap terbang ke Spanyol bersama skuat asuah Pelatih Indra Sjafri lainnya menjalani empat laga ujicoba melawan tim papan atas Eropa itu. "Itu ketentuan dan takdir Tuhan. Siapa yang menduga menjelang akhir Awan cedera dan diganti pemain lain. Itu bagian rencana Tuhan," ujar Jarot Supriadi kepada Harian Super Ball.
Jarot mengatakan penunjukkan Rully Desrian menggantikan Awan Setho pun berdasarkan pertimbangan matang. Mantan Pelatih Kiper Papua selama 6 musim itu menjelaskan empat keunggulan Rully, yang membuat dirinya layak dipilih. Berdasarkan data PSSI, Rully merupakan salah satu kiper terbaik. Pertimbangan teknis, kemampuan tidak diragukan untuk timnas U-19.
Kedua, Rully menjadi penjaga gawang yang membawa tim AFF U-16 2012, yang ditukangi Indra Sjafri. Tim ini yang menjadi cikal bakal tim Garuda Jaya. Ketiga, Rully menjadi salah satu pemain U-21 Semen Padang, dan tampil baik. "Bersama Semen Padang, dia (Rully) selalu jadi starter," ujarnya.
Dengan pertimbangan itu, kata Jarot dirinya yakin proses adaptasi akan berjalan cepat. Karena masing-masing pelatih sudah mengetahui karakteristik pemain ini, begitu juga sebaliknya. "Rully ini kiper pertama yang saya dan Indra Sjafri rekrut dulu. Makanya kami sudah saling memahami," ujarnya.
Jarot meminta doa dan dukungan dari masyarakat agar Garuda Jaya bisa berjuang untuk mengibarkan nama Indonesia dikancah dunia. "Dukungan dan doa masyarakat ini bisa memberikan dampak positif buat anak-anak dalam berjuang.
Kalau ada kesalaahn satu- dua kali, itu hal wajar dan lumrah terjadi jangan langsung dihakimi," ujarnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.