Dihukum, PSS Sleman Siap-siap Rugi Rp 400 Juta
PSS dikenai hukuman oleh Komisi Disiplin (Komdis) PSSI lantaran kelompok penyerang suporter PSCS itu terafiliasi dengan satu kelompok suporter PSS.
Editor: Ravianto
TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - PSS Sleman terkena getah dan mendapatkan hukuman akibat kasus penyerangan terhadap suporter PSCS Cilacap yang memakan korban jiwa pada Minggu (12/10) lalu.
PSS dikenai hukuman oleh Komisi Disiplin (Komdis) PSSI lantaran kelompok penyerang suporter PSCS itu terafiliasi dengan satu kelompok suporter pendukung PSS, yakni BCS alias Brigata Curva Sud.
Kepastian mengenai hukuman itu disampaikan Ketua Komdis PSSI, Hinca Panjaitan kepada wartawan saat jumpa pers yang dilakukan di Yogyakarta, Selasa (14/10) kemarin.
"Setelah ditelusuri Kepolisian ternyata ada kaitannya dengan sepak bola. Ada 11 yang ditangkap, satu dibawah umur dan delapan sudah jadi tersangka," papar Hinca Panjaitan.
Adanya hukuman yang dijatuhkan Komdis PSSI ini, skuat Super Elja dipastikan mengalami kerugian lain, yakni hilangnya pemasukkan dana dari penjualan tiket penonton di Stadion. Hukuman itu berupa pertandingan usiran di luar Sleman sejauh minimal 100 kilometer dan tanpa penonton.
Laga usiran itu berlaku saat PSS menjamu Persiwa Wamena pada lanjutan babak Delapan Besar Divisi Utama, Sabtu (18/10) mendatang. "Hukuman ini kami kehilangan pemasukan dari penjualan tiket yang besar," komentar Sekretaris Panpel PSS, Ediyanto, Selasa (14/10).
Terlebih saat ini PSS tengah dalam puncak performanya setelah meraih hasil gemilang di kandang Persiwa, akhir pekan lalu. Sehingga, dipastikan hasil itu bakal memengaruhi jumlah penonton yang datang ke Stadion Maguwoharjo saat PSS bemain di kandang.
"Satu kali pertandingan rata-rata hasil penjualan tiket mencapai Rp 300 sampai Rp 400 juta. Laga besok sebenarnya diprediksi bisa sekitar Rp 400 juta, karena PSS sedang bagus-bagusnya," lontar Ediyanto.
Terkait hukuman yang dijatuhkan, Ediyanto siap menjalankan apa yang telah diputuskan Komdis. Ia pun berharap, tempat pertandingan bisa lekas dimumumkan PT Liga Indonesia, sehingga Panpel segera menyiapkan kebutuhan yang harus dipenuhi untuk menggelar laga.
"Kalau bisa malam ini (kemarin, Red)," kata Ediyanto.
Selain itu, dengan adanya hukuman dari Komdis tersebut, suporter diharapkan bisa lebih dewasa melihat kasus yang ada dan keputusan yang dikeluarkan Komdis. Selain itu, diharapkan suporter bisa instropeksi diri.
Hukuman yang dijatuhkan Komdis tersebut semakin memperpanjang catatan hukuman yang dikeluarkan Komdis PSSI akibat ulah suporternya.
Sebelumnya, PSS wajib membayar denda akibat ulah suporter yang menyalakan kembang api dan flare pada laga kandang mereka, jumlah denda yang harus dibayar berjumlah Rp 145 juta.