Ipong Silalahi Pertanyakan Strategi Indra "Menyimpan" Paulo Sitanggang di Laga Pembuka
Indra Sjafri memilih memainkan Zulfiandi, sepanjang babak pertama. Setelah memasuki babak kedua, Paolo Sitanggang baru main menggantikan Zulfiandi.
Penulis: Syahrul Munir
Editor: Dewi Pratiwi
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Mantan Gelandang Tim Nasional Indonesia U-19 yang meraih juara Piala Asia U-19 Tahun 1961, Ipong Silalahi mempertanyakan strategi yang diterapkan pelatih Indra Sjafri di Piala Asia U-19 2014, Myanmar.
Pertanyaan yang sampai sekarang membuat dirinya menggelengkan kepala itu adalah strategi pelatih Indra Sjafri 'menyimpan' gelandang Paulo Oktavianus Sitanggang di babak pertama di laga perdana menghadapi Uzbekistan.
Indra Sjafri memilih memainkan Zulfiandi, sepanjang babak pertama. Setelah memasuki babak kedua, Paolo Sitanggang baru main menggantikan Zulfiandi. Di laga itu, Garuda Jaya membuka laga pembuka dengan kalah telak 1-3 atas Uzbekistan.
"Saya tidak tahu apa alasan Indra tidak menurunkan Paolo Sitanggang di babak pertama. Padahal anak itu bermain sangat bagus," ujar Ipong Silalahi kepada Harian Super Ball, Rabu (15/10/2014).
Ipong menjelaskan dirinya mengikuti rangkaian ujicoba yang dilakoni Garuda Jaya, baik mulai Tur Nusantara I dan II, hingga terakhir tur Spanyol. Di Tur Spanyol, kata Ipong performa Paolo Sitanggang dinilai apik dalam membangun serangan. "Tapi kenapa pas pertandingan pertama justru tidak dimainkan. Baru babak kedua dimainkan dan terbukti mencetak gol," ujarnya.
Ipong menyebutkan ada prinsip dalam sepakbola yang menjadi pegangan pelatih dunia. Dan ini dilupakan oleh Indra Sjafri dalam menukangi Garuda Jaya di Piala Asia 2014. Yakni, kata dia The Winning Team Never Change. "Tim pemenang itu tidak bisa ditukar. Ini kenapa yang main bagus malah dicadangkan," ujarnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.