Olympique Marseille Mencatat Rekor Baru Dengan 8 Kemenangan Berturut-turut
Di hadapan 61.846 pengunjung Stadion Vélodrome, yang merupakan kandang Marseille, skuat Marcelo Bielsa mengempaskan Toulouse dengan skor 2-0.
Editor: Dewi Pratiwi
TRIBUNNEWS.COM - Olympique Marseille menulis sejarah baru untuk klub tersebut, yakni 8 kemenangan berturut-turut pada Minggu (19/10/2014) waktu setempat. Di hadapan 61.846 pengunjung Stadion Vélodrome, yang merupakan kandang Marseille, skuat Marcelo Bielsa mengempaskan Toulouse dengan skor 2-0.
Kini Marseille unggul 7 poin dari Paris Saint-Germain (PSG) yang berada di posisi 2 dengan nilai 18, setelah kemenangan 3-1 atas Lens di Stadion Stade de Paris, Jumat (17/10/2014). PSG naik 1 peringkat setelah Girondin Bordeaux ditahan imbang 1-1 oleh Caen pada Minggu malam.
Unggul 7 point dari PSG ini sangat istimewa, karena terakhir kali Marseille bisa unggul jauh dari rivalnya itu terjadi pada tahun 1998. Kedatangan Bielsa pada musim panas lalu membuat Marseille melesat dari keterpurukan musim lalu. Selain rangkaian kemenangan, gawang Steve Mandanda juga baru kebobolan 3 kali.
Jumlah pengunjung di Stadion Velodrome juga memecahkan rekor sebagai pengunjung terbanyak. Padahal kapasitas stadion ini adalah 61.846, berarti kemarin seluruh bangku di stadion ini terisi.
Dua gol Marseille dicetak Nicolas N'Kolou di menit 20 dan Andre-Pierre Gignac di menit 35. Gol Gignac membuatnya menjadi pemain yang memiliki 10 gol dari 10 pertandingan. Berarti dia mencetak rata-rata 1 gol di setiap pertandingan.
"Sebenarnya kami semua kelelahan setelah jeda internasional, tapi keinginan untuk menang sangat besar," kata Gignac seperti dikutip Daily Mail.
Sementara rekannya, Florian Thauvin, sangat bahagia dengan rekor-rekor baru yang diciptakan Marseille pada pertandingan itu. "Ini bukan pertandingan mudah meski pun kami sudah mencetak 2 gol di babak pertama. Saya sangat senang kami akhirnya menang, dan membuat rekor. Kami berterima kasih kepada para pendukung kami, mereka turut tumbuh bersama kami," kata Thauvin.
Di sisi lain, kubu Toulouse sangat sedih. "Kami membuat kesalahan di babak pertama. Biar pun kami bermain bagus di babak kedua, tapi tak berhasil memperbaiki kesalahan itu. Lagi pula kami kalah dari tim yang hebat," kata pemain Toulouse, Adrien Regattin.
Baca di Koran Super Ball, Selasa (21/10/2014)