PSS vs PSIS: Seharusnya Pemain Tidak Ikut-ikutan
Pemain turut memiliki andil atas insiden lima gol bunuh diri pada laga babak delapan besar Divisi Utama
Penulis: Deodatus Pradipto
Editor: Toni Bramantoro
Laporan wartawan Tribunnews.com,Deodatus S Pradipto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemain turut memiliki andil atas insiden lima gol bunuh diri pada laga babak delapan besar Divisi Utama antara PSS Sleman melawan PSIS di Yogyakarta, Minggu (26/10/2014) lalu.
Hal tersebut diungkapkan oleh mantan pemain tim nasional Indonesia, Imran Nahumarury, kepada Tribunnews.com, Selasa (28/10/2014). Menurut Imam, yang menjadi masalah adalah pemain mau ikut-ikutan dalam kejadian ini.
"Mereka seharusnya tahu risiko kalau berbuat seperti ini. Tidak mungkin tidak tahu," tegas mantan gelandang Persija Jakarta tersebut.
Pada laga tersebut PSS meraih kemenangan 3-2. Kelima gol tercipta melalui gol bunuh diri. Terdapat empat pemain yang melakukan hal tersebut. Dua pemain berasal dari PSS yaitu, Hermawan Putra Jati dan Agus Awank. Sedangkan dari PSIS antara lain Komaedi (2) dan Catur Edi.
Imran tidak menilai terdapat proporsi kesalahan pada insiden ini. Menurut Imran, semua elemen yang terlibat di dalam tim juga memiliki tanggung jawab.
"Tidak mungkin mereka berbuat seperti itu kalau tidak ada petunjuk. Satu hal yang pasti kedua tim menghindari partai semifinal, tapi menurut saya sudah keterlaluan," papar Imran yang sekarang menjadi pelatih dan pengamat sepak bola.
"Harus ditindak tegas. Bikin malu saja," tegas Imran.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.