PBR Kalah, Dejan Antonic Tak Kecewa
Langkah gemilang Pelita Bandung Raya di Liga Super Indonesia (LSI) 2014 akhirnya terhenti di semifinal.
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Langkah gemilang Pelita Bandung Raya di Liga Super Indonesia (LSI) 2014 akhirnya terhenti di semifinal. Melawan juara bertahan Persipura Jayapura, anak asuh Dejan Antonic kalah 0-2.
Bertarung di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang, Selasa (4/11) sore, tak ada gol di babak pertama. Namun Boaz Solossa membobol gawang Deniss Romanovs pada menit 68 dan 71.
Gagal melangkah ke final, pelatih PBR Dejan Antonic, tidak merasa kecewa. "Hari ini (kemarin, red) pertandingan cukup berat. Saya tidak kecewa ataupun marah sama pemain. Persipura adalah tim besar. Kami banyak belajar dari pertandingan ini. Kalau saya masih di PBR musim depan, saya ingin bawa PBR lebih baik lagi. Sukses buat Persipura lolos ke final," kata Dejan, dalam jumpa pers usai laga seperti dilansir goal.com.
Menurut Dejan, selain lawan adalah tim yang kuat, ada beberapa pemainnya yang memang dipaksakan bermain. "Sebenarnya babak pertama pemain oke, tapi babak kedua (menurun) karena ada beberapa pemain kami sakit sebelum pertandingan. Jadi ada pemain yang kami paksakan main, tapi sekali lagi ini bukan alasan kekalahan kami," paparnya.
Harus melupakan partai puncak, Dejan tetap merasa senang karena bisa bekerja sama dengan Bambang Pamungkas dan kawan-kawan sehingga bisa melangkah ke empat besar. Padahal, target awal musim hanya bertahan di LSI.
"Kami masih bisa mengangkat kepala, di antara peserta ISL, kami adalah tim yang kecil. Tidak ada tim seperti kami masuk empat besar. Kalau tim lainnya Persipura, Arema, dan Persib sudah biasa masuk ke babak ini," ucapnya.
Di pihak tim Mutiara Hitam, asisten pelatih Mettu Dwaramuri membeberkan kunci kemenangan timnya atas PBR. "Kiat melawan tim seperti PBR harus bermain sabar. Jadi sebelum pertandingan ini kami sudah mengantisipasi itu. PBR banyak bermain di sayap dan mengandalkan kecepatan," kata Mettu.
Pada lag akemarin, persentase penguasaan bola kedua tim berselisih tipis. Persipura unggul 55 persen sedangkan PBR 45 persen. PBR membuat lima tembakan ke arah gawang, empat kali lebih sedikit daripada milik Persipura.
Selama babak pertama, persentase PBR lebih bagus. Setidaknya, PBR menguasai bola dengan persentase 47 persen serta membuat dua shoot on goal atau hanya selisih satu tembakan ke arah gawang milik Mutiara Hitam. Tak heran, hingga turun minum skor masih imbang tanpa gol.
Selama pertandingan, The Boys Are Back memiliki sejumlah peluang. Dua di antara peluang itu sangat terbuka untuk menjadi gol, yakni peluang yang didapat T A Musafri pada menit 25. Selanjutnya Bambang Pamungkas juga mendapat peluang serupa pada awal babak kedua.(tom)