Persija Jakarta Dinilai Kurang Libatkan Mantan Pemain
Sebab, tidak satu pun mantan pemain Macan kemayoran yang dimasukkan dalam kepungurusan tim Ibukota.
Penulis: Jun Mahares
Editor: Dewi Pratiwi
Laporan wartawan Harian Super Ball, Jun Mahares
TRIBUNNEWS.COM - Mantan pesepak bola nasional Berty Tutuarima mengeritik kinerja manajemen Persija Jakarta yang kurang melibatkan legendanya. Sebab, tidak satu pun mantan pemain Macan kemayoran yang dimasukkan dalam kepungurusan tim Ibukota.
Berty tidak meminta dirinya untuk dilirik dalam kepengurusan Persija, namun setidaknya klub kebanggaan warga Jakarta itu tidak menyia-nyiakan potensi mantan pemain yang masih aktif dalam pembinaan sepak bola kelompok umur.
“Persija saat ini seperti melupakan sejarah. Sebagai klub besar dan punya banyak mantan pemain berkualitas, seharusnya diajak kerjasama untuk beberapa urusan seperti pencarian bakat pemain," kata Berty.
Proses perekrutan mantan pemain dalam staf kepelatihan, kata Berty, menjadi hal yang lumrah di kancah sepak bola. Bahkan, sejumlah klub papan atas Liga Eropa seperti Real Madrid dan Manchester United pun menerapkan perekrutan mantan pemain sebagai asisten pelatih.
Sejauh ini, Persija memang tidak memiliki tim khusus pencarian bakat pemain. Semua pemain yang direkrut, termasuk promosi pemain muda diputuskan secara langsung oleh Presiden Klub Persija, Ferry Paulus.
Klub kebanggaan warga Jakarta ini hanya memiliki tim yunior U-21. Yang sebagian besar pemainnya berasal dari alumnus Diklat ragunan, DKI Jakarta.
Berty juga berharap Persija dikelola lebih profesional. Sumber daya manusia yang berada di dalamnya harus dari kalangan profesional dan tidak tumpang tindih jabatan.
Persoalan penunggakan gaji pemain yang belakangan mulai terkuak pun disayangkan Berty. Manajemen harus lebih serius mengangkat citra Persija yang sempat dijadikan barometer sepak bola nasional.
“Persija itu klub Ibukota dan barometer sepak bola nasional. Masa menunggak hak pemain. Pasti ada yang salah dengan pengelolaan manajemen. Jangan sampai manajemen menjadi keras dan tak menerima masukan," ujarnya.