Meski Berhutang Nyawa, Riedl Tak Mau Larut dalam Emosi Saat Hadapi Vietnam
Hubungannya dengan negara Vietnam semakin diperkuat ketika ia menerima ginjal baru dari warganegara Vietnam pada 2007 lalu.
Penulis: Husein Sanusi
Super Ball/Feri Setiawan
Pelatih Tim Nasional Indonesia, Alfred Riedl memberikan keterangan kepada media usai memimpin latihan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (14/11/2014). Timnas Indonesia akan menghadapi Timnas Suriah dalam laga uji coba di SUGBK, Sabtu (15/11/2014). (Super Ball/Feri Setiawan)
TRIBUNNEWS.COM, HANOI - Perasaan campur aduk dirasakan Pelatih Timnas Indonesia, Alfred Riedl, saat akan berhadapan dengan timnas Vietnam di laga perdana penyisihan Grup A AFF Suzuki Cup 2014, Sabtu (22/11/2014) besok malam.
Pelatih asal Austria itu sebagaimana diketahui pernah melatih timnas Vietnam sebelum melatih timnas Indonesia pada 2010 lalu. Hubungannya dengan negara Vietnam semakin diperkuat ketika ia menerima ginjal baru dari warganegara Vietnam pada 2007 lalu.
Hingga detik ini, Riedl mengaku berutang nyawa kepada pendonor itu. Namun demikian, Riedl merasa tidak akan bisa membalas jasa orang tersebut. Dia akan tetap bersikap profesional dengan membimbing pasukan Garuda meraih kemenangan di laga perdananya nanti.
“Saya tidak bisa membiarkan emosi ini terus berjalan dan saya harap ketika kami melawan mereka (Vietnam) di Suzuki Cup, kami bisa mengalahkan mereka,” kata Riedl seperti dilansir website resmi AFF Suzuki Cup 2014.
Riedl mengakui tidak akan mudah bagi timnas Indonesia untuk bisa mendapatkan tiga poin dari Vietnam. Selain faktor kualitas timnas Vietnam, mereka juga diuntungkan dengan status mereka sebagai tuan rumah gelaran turnamen dua tahunan se-Asia Tenggara ini.
“Dalam pandangan saya, Vietnam adalah tim favorit di grup karena mereka memiliki keuntungan sebagai tuan rumah dan saya percaya di antara Indonesia atau Filipina akan lolos ke semifinal,” ujar Riedl.
