PPSM Magelang Terancam Tak Ikut Divisi Utama
Rencananya, pembelian klub berjuluk Macan Tidar tersebut akan diiringi dengan pergantian nama klub dan pemindahan markas klub ke kota lain
Editor: Ravianto
Laporan wartawan Tribun Jateng, Ponco Wiyono
TRIBUNNEWS.COM, Semarang – Manajemen PPSM Magelang masih menunggu kejelasan dari calon investor yang berjanji hendak mengakuisisi klub tersebut. Penjualan klub tersebut dilakukan karena gaji pemain dan pelatih musim lalu masih tertunggak.
“Saya masih menunggu keputusan terkait hal tersebut, termasuk kejelasan posisi saya pada musim depan,” kata pelatih PPSM musim lalu, M Hasan kepada Tribun Jateng, Minggu (21/12/2014).
Rencananya, pembelian klub berjuluk Macan Tidar tersebut akan diiringi dengan pergantian nama klub dan pemindahan markas klub ke kota lain. Namun rencana tersebut mendapat tentangan dari sejumlah pihak, termasuk suporter PPSM yang menganggap klub tersebut sudah menjadi milik masyarakat Magelang.
“Saya akan usahakan agar hal tersebu tidak terjadi, namun sampai saat ini kami masih belum tahu akan berbuat apa,” ungkap Sekretaris PPSM, Adi Wicaksono.
Kini, untuk mengisi jeda kompetisi, manajemen PPSM menggelar kejuaraan se-eks Karesidenan Kedu. Namun Adi menampik jika turnamen tersebut merupakan bagian dari kegiatan praseleksi pemain.
Adi menganggap, waktu kick off kompetisi yang tinggal dua bulan masih cukup untuk mempersiapkan timnya. Namun ia pun tak berharap banyak jika pada akhirnya PPSM gagal mengikuti Divisi Utama seperti musim lalu, di mana mereka finis di posisi ke 5.
“Tidak apa-apa, kami bisa mulai lagi dari Liga Nusantara,’ tandasnya singkat