Yogi Triana Rela Jadi Kiper Kedua di Sriwijaya FC
Sebagai pemain yang tampil cukup gemilang bersama Persita Tangerang, Yogi yakin pelatih SFC akan mempertimbangkannya menjadi kiper utama.
Penulis: Sigit Nugroho
Editor: Dewi Pratiwi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan kiper Persita Tangerang, Yogi Triana akhirnya bergabung dengan Sriwijaya FC (SFC). Yogi pun siap memberikan penampilan terbaik bagi tim berjuluk Laskar Wong Kito itu saat mengarungi kompetisi Liga Super Indonesia (LSI) musim depan.
Bahkan Yogi bersedia jika dirinya hanya menjadi kiper kedua di tim kebanggaan warga Palembang tersebut. "Iya tidak masalah jika ternyata saya hanya menjadi kiper kedua. Yang terpenting buat saya adalah tim bisa mencapai target yang sudah ditetapkan," kata Yogi kepada Harian Super Ball.
Sebagai pemain muda, Yogi memang harus bersaing dengan kiper lain yang lebih berpengalaman. "Di Sriwijaya FC, saya memang harus bersaing dengan kiper lain, seperti DIan Agus dan Teja Paku Alam. Tetapi saya siap bersaing dengan mereka untuk mendapatkan posisi sebagai kiper utama. Kalaupun ternyata gagal menjadi kiper utama, saya masih bisa memberikan yang terbaik untuk tim," ujar Yogi.
Sebagai pemain yang tampil cukup gemilang bersama Persita Tangerang di kompetisi LSI musim ini, Yogi yakin pelatih SFC akan mempertimbangkannya menjadi kiper utama. "Saya siap bersaing, tetapi bersaing dengan sehat. Pelatih pasti akan memilih kiper utama berdasarkan kemampuan pemain. Kalau saya jadi kiper utama atau kiper kedua, saya selalu siap saja. Yang terpenting tim bisa meraih banyak kemenangan di kompetisi musim depan," ucap Yogi.
Yogi menerangkan, dirinya tidak mau memikirkan apakah dirinya bisa menjadi kiper utama atau tidak, karena wewenang itu ada di tangan pelatih. "Saya tidak bisa memastikan apakah akan menjadi kiper utama di Sriwijaya FC, karena setiap kali bergabung dengan tim baru, saya belum tentu terpilih menjadi kiper utama. Keputusan memilihi kiper utama atau kiper kedua itu wewenang pelatih. Saya akan ikuti keputusan dari pelatih saja," terang Yogi.
Pemain yang dikontrak manajemen Sriwijaya FC pada satu minggu yang lalu itu menambahkan yang ada dipikirannya adalah bisa mengantarkan SFC menjadi juara di kompetisi LSI musim depan. "Saya dikontrak di Sriwijaya FC untuk satu musim. Saya tidak ingin menyia-nyiakan kepercayaan manajemen ini, maka selama setahun nanti saya akan berusaha memberikan penampilan terbaik. Saya ingin menjadi bagian dari kemenangan Sriwijaya FC mneyabet gelar juara," tutur Yogi.
Sebelum bergabung dengan Sriwijaya FC, Yogi sempat mendekati sejumlah klub, seperti Arema, Persija Jakarta, Barito Putera, Mitra Kukar, dan Semen Padang. Namun pemain kelahiran 9 Juli 1994 itu ternyata memilih Sriwijaya FC. "Saya memilih Sriwijaya FC, karena ini tim besar dengan dukungan yang luar biasa. Target yang diberikan pun membuat saya tertantang. Saya ingin membuktikan kepada publik, saya mampu turut memberikan sumbangsih di tim besar ini," jelas Yogi.
Yogi memaparkan, dirinya memilih berlabuh di Sriwijaya FC, juga untuk menambah pengalaman baru. "Saya ingin mencari suasana dan pengalaman baru. Di sini banyak pemain-pemain senior dan berpengalaman. Sehingga saya bisa belajar dan menambah ilmu di sepak bola profesional," papar Yogi.
Anak bungsu dari tiga bersaudara itu mengaku, masih 'hijau' di dunia sepak bola. Dia pun membutuhkan jam terbang untuk menopang karirnya di dunia si kulit bundar tersebut. "Saya membutuhkan jam terbang agar karir saya di sepak bola makin baik. Sehingga, saya bisa berpeluang terus bergabung dengan klub-klub besar di Indonesia," aku Yogi.
Hal itu juga akan berpengaruh pada kesempatan dirinya bergabung dengan Timnas. "Saya sangat ingin memperkuat Timnas. Oleh karena itu, saya harus menyiapkan diri dengan bergabung banyak tim agar pengalaman saya banyak," ucap Yogi.
Yogi mengaku sempat dilirik bergabung ke Timnas U-23, namun dirinya sedang fokus menyelesaikan pertandingan bagi Persita di putaran pertama LSI. "Mudah-mudahan panggilan untuk bergabung ke Timnas tetap ada. Karena saya sangat ingin membela Timnas," terang Yogi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.