Benarkah Pengetatan Jumlah Pemain Asing Bikin Klub Peserta LSI Lebih Hemat?
Berbeda dari musim sebelumnya yang memperbolehkan klub mengontrak empat pemain asing, kini jumlah itu berubah menjadi tiga pemain saja.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM - Kebijakan anyar diterapkan PT Liga Indonesia selaku administrator dan pengelola LSI. Berbeda dari musim sebelumnya yang memperbolehkan klub mengontrak empat pemain asing (tiga pemain yang bisa diturunkan dalam setiap pertandingan), di LSI 2015 jumlah itu berkurang hanya menjadi tiga pemain asing.
Selain demi memproteksi pemain lokal, kebijakan pengurangan pemain asing diharapkan mampu mengurangi dana pembelian pemain yang kerap menyedot pengeluaran besar tiap musim.
Akan tetapi, sejumlah kontestan LSI 2015 mengaku kebijakan pengurangan pemain asing belum terlalu berpengaruh pada keuangan klub.
Hal itu disebabkan karena klub mengalokasikan selisih pengeluaran pembelian pemain asing untuk pembelian pemain lokal. Kebijakan semacam itu diterapkan Persib.
"Untuk belanja pemain asing memang jadi lebih hemat. Tetapi, alokasi dana lantas dipindahkan ke pemain lokal karena kami menambah empat hingga pemain lokal," ujar H Umuh Muchtar, Manajer Persib Bandung.
Meski jumlah pemain asing lebih sedikit, bujet Persib untuk belanja pemain di LSI 2015 tetap meningkat dibandingkan musim lalu. Apalagi, mayoritas nilai kontrak pemain bertambah.
Hal sama diucapkan Ketua Umum Persiba Balikpapan, Syahril Taher. Untuk LSI 2015, tim berjulukan Beruang Madu itu menganggarkan Rp 2,5 miliar untuk merekrut tiga pemain asing berkualitas.
Syahril mengungkapkan nilai kontrak pemain asing, yang kisarannya mencapai Rp 650 juta-Rp 1,5 miliar, tak banyak mempengaruhi anggaran belanja klub.
"Pembatasan pemain asing lebih dikarenakan untuk memberi tempat pada pemain lokal dalam tim. Tapi, kalau dari sisi anggaran masih belum berpengaruh karena patokan nilai kontrak pemain asing setiap musim terus meningkat," papar Syahril, yang juga Presiden Direktur PT LI itu.