Arema Cronus Trauma Jika Harus Berlaga di Papua
Tur ke Papua seakan jadi momok menakutkan bagi semua klub Liga Super Indonesia. Arema Cronus yang merupakan salah satu kontestan LSI mengakui hal itu
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM - Tur ke Papua seakan jadi momok menakutkan bagi semua klub Liga Super Indonesia (LSI). Satu di antara halnya karena perjalanan ke wilayah paling timur Indonesia itu menguras tenaga dan finansial.
Arema Cronus yang merupakan salah satu kontestan LSI mengakui hal itu. Singo Edan merasa beruntung karena musim lalu hanya melakoni satu laga tandang di Jayapura melawan Persipura. Kondisi ini membuat kondisi finansial Arema lebih irit.
Namun, Arema agak cemas karena musim depan harus melakoni perjalanan ke markas tim seperti Persipura Jayapura, Perseru Serui, Persiram Raja Ampat, atau bahkan Persiwa Wamena.
Untuk perjalanan, ke Wamena yang paling lama. Musim 2013 Arema memakan waktu 14 jam (sudah termasuk transit di Makassar dan Sentani). Jika ke Jayapura, Arema menghabiskan waktu 9 jam.
Bagi manajemen, perjalanan itu semakin melelahkan jika melihat dana yang harus dikeluarkan. Waktu itu, Arema Cronus harus masing-masing empat hari tiga malam di Wamena, Jayapura, Sentani (Persidafon) dan Sorong (Persiram). Seolah menjadi trauma, Arema Cronus mencemaskan yang bakal terjadi.
”Musim 2013 ada empat klub LSI. Ratusan juta habis karena tim harus tinggal cukup lama di sana. Bisa jadi musim ini terulang kembali,” kata General Manager Arema Cronus, Ruddy Widodo.