Pemisahan Hotel Skuad Arema dan Persebaya Bukan karena Khawatir Bentrok
Saya pikir itu pernyataan yang terlalu berlebihan, baik saya selaku pelatih maupun pemain Arema tidak ada masalah dengan tim Persebaya
Editor: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM PALEMBANG-Rivalitas panjang keduanya yang kadang berakhir dengan kerusuhan, membuat panpel SCM Cup mengeluarkan kebijakan khusus bagi Persebaya Surabaya dan Arema Cronus Malang.
Kedua semifinalis SCM Cup ini pun akhirnya mendapat perlakuan istimewa dan dipisahkan hotelnya selama berada di Palembang.
Padahal selama babak penyisihan yang digelar di dua kota yakni Malang dan Padang, seluruh kontestan SCM Cup ditempatkan di hotel yang sama. Namun hal ini dibantah oleh sekretaris panpel lokal GSJ, Faisal Mursyid saat dikonfirmasi Jumat (23/1) malam.
Menurutnya tidak ada pemindahan yang dilakukan panpel untuk kontestan semifinalis SCM Cup ini. "Dari awal memang Persela Lamongan dan Persebaya Surabaya ditempatkan di hotel Aston, sementara Arema Cronus di hotel Arya Duta. Tidak ada pemindahan, panpel sejak awal memang menempatkan seperti itu. Jadi bukan karena khawatir ada bentrok," jelasnya.
Menurutnya, bahasa pemindahan tepat jika tim Arema Cronus sudah berada di hotel yang sama dengan Persebaya, sementara sejak tiba di Palembang tim Singo Edan sudah mengkonfirmasi ditempatkan di hotel Arya Duta yang juga menjadi langganan mereka sejak lama.
Sementara itu, pelatih Arema Cronus Suharno juga menampik jika timnya berada di hotel yang berbeda dengan Persebaya Surabaya untuk menghindari bentrok. "Saya pikir itu pernyataan yang terlalu berlebihan, baik saya selaku pelatih maupun pemain Arema tidak ada masalah dengan tim Persebaya, justru orang di luar yang menilainya terlalu jauh," ujarnya saat ditemui tengah memimpin sesi latihan ringan di halaman parkir hotel Arya Duta, Jumat (23/1) sore.
Dirinya pun mengaku siap apabila panpel menghendaki seluruh kontestan semifinal SCM Cup berada di hotel yang sama. "Pemain Persebaya banyak yang saya kenal, bahkan juga akrab. Jadi kekhawatiran akan rusuh itu salah. Tensi panas mungkin hanya akan terjadi di lapangan, setelah itu semuanya akan kembali normal," tegasnya.
Hal yang sama juga disampaikan Arif Suyono. Eks pemain SFC yang kini pulang kampung membela Arema ini bahkan menjelaskan dirinya bertemu dengan sekelompok pendukung Persebaya di bandara SMB II saat tiba Jumat (23/1) pukul 15.30 WIB.
"Tidak ada yang namanya ribut-ribut. Sebagai pemain saya juga menolak jika berbedanya hotel ini untuk mencegah kerusuhan, namun saya juga memahami jika panpel tidak mau ambil resiko dan mengurangi kemungkinan adanya hal-hal yang tidak inginkan," ujar Keceng, panggilan akrabnya.