Jafri Sastra: Semen Padang FC Belum Siap Ikut Turnamen
Bergabungnya beberapa pemain Semen Padang U-21 yang belum berpengalaman, membuat Semen Padang tidak maksimal di dua turnamen itu.
Penulis: Sigit Nugroho
Editor: Dewi Pratiwi
Laporan Wartawan Harian Super Ball, Sigit Nugroho
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Pasca pemecatannya sebagai pelatih Semen Padang (SP), Jafri Sastra membuka suara terkait kegagalannya di Surya Citra Media (SCM) Cup 2015. Menurut Jafri, kegagalan timnya lolos ke babak semifinal SCM Cup 2015 disebabkan kurang siapnya anak-anak Kabau Sirah, julukan Semen Padang.
Ketidak siapan timnya itu juga membuat kegagalan di Piala Walikota Padang 2015. Padahal SP menjadi tuan rumah di turnamen tahunan tersebut. "Sejak awal persiapan tim, kami sudah bermasalah. Ada beberapa pemain yang cedera, seperti Novan dan Eka. Herman Dzumafo Epandi yang baru bergabung beberapa hari jelang turnamen kondisi fisiknya tidak bagus," kata Jafri kepada Harian Super Ball, Senin (26/1/2015).
Ditambah dengan bergabungnya beberapa pemain Semen Padang U-21 yang belum berpengalaman,, membuat SP tidak maksimal di dua turnamen itu. Namun Jafri tetap diminta untuk mengikuti dua turnamen tersebut. "Akhirnya kami menjalani dua turnamen itu dengan terpaksa. Sehingga hasilnya pun tidak. memuaskan. Padahal kami belum siap bertanding," ucap Jafri.
Menurut Jafri, anak asuhnya sudah berusaha tampil dengan maksimalm "Tidak ada pemain profesional yang menginginkan kekalahan, tetapi faktor kesiapan juga menjadi salah satu penyebab," ujar Jafri.
Jafri menambahkan, tetapi semuanya sudah terjadi dan manajemen terlanjur memecatnya. "Saya bisa mengerti, manajemen memutus kontrak saya. Tetapi apa tidak terlalu dini mengambil keputusan seperti ini. Padahal kami gagal di pramusim, bukan di Liga Super Indonesia (LSI). LSI musim lalu, saya berhasil ke babak delapan besar," tambah Jafri.
Jafri membandingkan dengan kegagalan Mitra Kukar dan Persija Jakarta, namun manajemen kedua tim itu tidak mengambil keputusan mendadak dengan memecat pelatihnya. "Tetapi saya tidak mempermasalahkannya. Bagaimanapun manajemen memiliki wewenang untuk merekrut dan memutus kontrak pemain dan pelatih kapanpun. Saya bisa mengerti itu," jelas Jafri.