TRIBUNNEWS.COM - Pemain tengah Timnas Irak berusia 27 tahun, Alaa Abdul Zahra, membantah bahwa dirinya terlibat dalam kasus doping seperti yang dituding Federasi Sepak Bola Iran.

Federasi Sepak Bola Iran, Minggu (25/1/2015), melayangkan protes kepada Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) atas tindakan Tim Irak yang menurunkan pemain yang dilarang untuk tampil lantaran masalah doping di laga perempat final pada Jumat (23/1/2015) lalu. Irak menurunkan Abdul Zahra ketika mereka menang 7-6 atas Iran melalui laga adu penalti setelah di 90 menit pertandingan waktu normal, dan tambahan waktu 30 menit kedua tim bermain imbang 3-3

Menurut Agen Nasional Antidoping Iran, Ramin Tabatabaei, Alaa Abdul Zahra yang tahun lalu merumput di klub liga domestik Iran, Tractor Sazi, diketahui telah gagal melalui tes doping yang dilakukan Agustus 2014. Akibat gagal tes doping tersebut, akhirnya kontrak Alaa Abdulzehra di Tractor Sazi dihentikan.

Akan tetapi, Alaa Abdul Zahra membantah tudingan tersebut dan mengatakan bahwa kontrak dengan Tractor Sazi berakhir dengan damai.

"Itu tidak benar, itu hanya cara Iran untuk menjungkirbalikkan kekalahan. Tidak ada protes atau skorsing terhadap diri saya dan saya tidak pernah melakukan kesalahan seperti ini di sepanjang karier saya. Disamping itu, Al Shorta mengirim nama saya untuk memperkuat skuad Irak di Piala Asia dan tidak ada perkataan dari AFC mengenai masalah doping ini," ujar Abdul Zahra.

Sementara itu Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) yang langsung melakukan pertemuan penting setelah mendapatkan protes tersebut akhirnya menolak protes yang dilayangkan oleh Iran dan menilai bahwa protes tersebut tidak berdasar.

Baca Selengkapnya di Harian Super Ball, Senin (26/1/2015)