Perseru Sulit Dapatkan Sponsor di Liga Super Indonesia Musim 2015
Perseru memang tidak mudah memperoleh sponsor. Pasalnya prestasi Perseru di sepakbola profesional belum cemerlang.
Penulis: Sigit Nugroho
Editor: Dewi Pratiwi
Laporan Wartawan Harian Super Ball, Sigit Nugroho
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Untuk menjalani seluruh rangkaian pertandingan di kompetisi Liga Super Indonesia (LSI) 2015, Perseru Serui akan menggunakan dana sebesar Rp 12 miliar. Namun tidak mudah bagi manajemen Perseru untuk mendapatkan dana sebesar itu, karena tim berjuluk Cendrawasih Jingga itu belum memiliki prestasi yang bisa 'dijual'.(Baca Juga: Perseru Serui Butuh Dana Rp 12 miliar untuk Liga Super Indonesia 2015)
Manajer Perseru Serui, Ayorbaba mengakui, sebagai salah satu klub pendatang baru yang berlaga di LSI, Perseru memang tidak mudah memperoleh sponsor. Pasalnya prestasi Perseru di sepakbola profesional belum cemerlang. Di LSI musim 2014, tim berjuluk Cendrawasih Jingga itu hanya sukses selamat dari zona degradasi dengan mengakhiri kompetisi di peringkat 8 wilayah Timur.
"Di LSI 2015, kami menargetkan bisa lolos sampai ke papan tengah. Dengan demikian, perusahaan-perusahaan besar di Serui atau Papua tertarik memberikan dana sponsor, karena melihat Perseru sudah menjadi klub yang menjanjikan di masa mendatang," kata Ayorbaba kepada Harian Super Ball, Jumat (6/2/2015).
Ayorbaba mengatakan, salah satu faktor sulitnya memperoleh sponsor karena, Perseru belum bisa menjanjikan prestasi luar biasa, seperti Persipura Jayapura yang bisa menjadi runner-up di musim lalu. Itu yang menyebabkan Bank Papua tidak bersedia memberikan dana besar kepada Perseru.
"Perusahaan atau pihak yang berminat mendukung pun sepertinya masih menahan diri. Mereka menunggu prestasi yang bisa diperoleh Perseru. Akibatnya, kami pun menyesuaikan pembelian pemain dengan kemampuan finansial manajemen," ucap Ayorbaba.
Meski demikian, Ayorbaba dan pemain bertekad menunjukan kualitas tim, agar semua pihak melihat anak-anak Perseru memiliki potensi menjadi tim yang tidak kalah dengan tim besar lain di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. "Sebenarnya pemain-pemain sepakbola di Serui memiliki potensi yang tidak kalah dibanding dengan pemain lain di Indonesia. Itu dibuktikan dengan berhasil bersaing dan selamat dari degradasi di musim lalu. Namun untuk makin mengembangkannya memang perlu bantuan dari berbagai pihak, khususnya dari sisi keuangan," jelas Ayorbaba.