Rendy Irawan Korbankan Kuliah Demi Karir Sepakbola
Gelandang Persija Jakarta, Rendy Irawan sempat merasakan kegalauan saat dirinya harus memilih antara pendidikan dengan karier sepakbola.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gelandang Persija Jakarta, Rendy Irawan sempat merasakan kegalauan saat dirinya harus memilih antara pendidikan dengan karier sepakbola saat masih duduk di bangku kuliah sekitar sepuluh tahun yang lalu.
Pria kelahiran Sidoarjo, 26 April 1987 ini pernah menjalani perkuliahan di Universitas Negeri Surabaya (Unesa). Saat masuk ke perguruan tinggi, Rendy memilih Fakultas Ilmu Keolahragaan, desakan dari orang tua untuk menjadi seorang guru sempat membuat Rendy merasa bimbang.
Pada tahun 2005, saat olahraga futsal tengah gencar-genarnya berkiprah, pria berpostur mini ini rutin mengikuti olahraga yang dimainkan diatas lapangan berukuran relatif sempit tersebut.
Namun, ketertarikan dengan dunia sepakbola terus mengendurkan semangat berkuliahnya. Sekitar dua tahun berstatus mahasiswa, Rendy akhirnya memutuskan untuk keluar dari bangku kuliah dan fokus meniti karier sepakbola.
"Semester satu, dua masih serius kuliah. Masuk semester tiga mulai jarang masuk, nah semester empat apalagi, akhirnya semester lima saya baru benar-benar keluar," kata pria yang memiliki dua putra ini.
Memasuki tahun 2008, Rendy dipercaya untuk mengikuti PON Jawa Timur. Setelah itu, karirnya kian melejit, ia mulai merambah ke divisi utama Liga Super Indonesia.
Rendy merapat ke klub Persegres Gresik United tahun 2008/09, mulai dari sana perjalanan karir Rendy semakin berjaya hingga akhirnya mendarat di klub Ibu Kota Jakarta, Persija pada tahun 2014.
"Cerita bagaimana bisa gabung ke Persija, saya bersama dengan Syaiful Indra ditelfon Pak Ferry Paulus untuk bergabung saat masih di Persik Kediri. Jadi sampai sekarang saya dengan Indra kaya adik-kakak saja," ujarnya.