Ayorbaba Ingin Majukan Wisata Serui Melalui Sepakbola
Manajemen Perseru bekerjasama dengan pemda setempat akan membantu memperkenalkan potensi-potennsi wisata tersebut.
Penulis: Sigit Nugroho
Editor: Dewi Pratiwi
Laporan Wartawan Harian Super Ball, Sigit Nugroho
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Sebagai salah satu tim 'baru' di kompetisi Liga Super Indonesia (LSI), Perseru Serui belum dikenal oleh masyarakat Indonesia. Tim berjuluk Cendrawasih Jingga itu baru sekali tampil di LSI musim lalu sebagai tim promosi dan lolos dari degradasi serta berhasil kembali tampil di kompetisi LSI musim depan.
Namun sebagai tim yang belum besar dan berlimpah prestasi, Perseru berusaha dikenal masyarakat sebagai tim yang berpotensi menjadi tim yang bisa bersaing dengan tim lain, termasuk tim asal Papua, seperti Persipura Jayapura, Persiwa Wamena, dan Persiram Raja Ampat.
Manajer Perseru Serui, Ayorbaba mengatakan, pihaknya berusaha mempublikasikan Perseru sebagai tim sepak bola sekaligus membawa misi untuk memperkenalkan pariwisata. "Selain bertanggungjawab membesarkan Perseru dan sepak bola di Serui, kami juga dibebani untuk mempromosikan wisata di Serui, karena masyarakat belum mengenal betul potensi wisata di Serui yang tak kalah hebatnya dari wilayah wisata lain di Indonesia," kata Ayorbaba kepada Harian Super Ball, Senin (9/2/2015).
Jadi menurut Ayorbaba, pihaknya bukan hanya mencari prestasi atau kemenangan dari kompetisi LSI, tetapi juga untuk membantu pemerintah daerah untuk memperkenalkan budaya dan wisata.
"Selama ini masyarakat di Indonesia belum mengenal Serui, padahal Serui merupakan salah satu kota perjuangan saat Trikora. Kami memiliki seorang pahlawan nasional bernama Stefanus Rumbewas. Kami juga memiliki alam yang indah dan bisa menjadi pilihan wisatawan asing dan lokal, seperti Pantai Lori, Telaga Sarawandori, Kepulauan Yapen, dan lain-lain," jelas Ayorbaba.
Oleh karena itu, manajemen Perseru bekerjasama dengan pemda setempat akan membantu memperkenalkan potensi-potennsi wisata tersebut. "Jika Perseru Serui berkembang dan makin banyak dikenal akan menyedot minat masyarakat untuk datang guna menonton pertandingan sepak bola Perseru sekaligus bisa menikmati keindahan alam di Serui," ucap Ayorbaba.
Dengan demikian, akan berimbas baik bagi perkembangan Perseru. "Jika sepak bolanya maju dan wisatanya juga terkenal, maka kami tidak akan kesulitan mencari sponsor. Dengan kondisi keuangan yang memadai tentu akan membuat kami pun bisa meningkatkan potensi pemain-pemain muda asal Serui," tutur Ayorbaba.
Untuk kompetisi LSI musim depan, Perseru membutuhkan dana sebesar Rp 12 miliar. Dana itu ditutupi dari dana sharing dari PT Liga Indonesia sebesar Rp 2,5 miliar dana sponsor dari Bank Papua yang besarannya masih minim. Walhasil manajemen Perseru harus merogoh kocek sendiri untuk memenuhi dana operasional dan beli pemain.
"Kami tumbuh dari perserikatan dengan mengandalkan potensi pemain lokal dan memang akan terus memberikan tempat seluas-luasnya kepada talenta-talenta muda di Serui," terang Ayorbaba.
Setelah mengikuti satu musim di LSI lalu, Perserui sudah mulai dikenal dan didukung masyarakat Serui. Itu terlihat dari awalnya masyarakat Serui yang enggan membeli tiket pertandingan menjadi sudah mau membeli tiket. Meski jumlah penontonnya belum sebanyak di Pulau Jawa.
"Untuk memajukan sepakbola di Serui memang harus didukung dan bekerjasama dengan seluruh pihak. Kemajuan sepakbola Serui akan turut mengangkat wisata dan budaya di Serui," papar Ayorbaba.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.