Persija Jakarta Berpotensi Gaet Enam Sponsor untuk Liga Super Indonesia 2015
Presiden Klub Persija Jakarta Ferry Paulus mengaku tidak akan membatasi pihak sponsor yang mau berinvenstasi.
Penulis: Jun Mahares
Editor: Dewi Pratiwi
Laporan Wartawan Harian Super Ball, Jun Mahares
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Persija Jakarta menyiapkan slot banyak bagi pihak sponsor yang mau terlibat. Sedikitnya ada lima hingga enam investor yang akan menempel di bagian jersey Macan Kemayoran pada kompetisi Liga Super Indonesia (LSI) 2015.
Presiden Klub Persija Jakarta Ferry Paulus mengaku tidak akan membatasi pihak sponsor yang mau berinvenstasi. Ini berbanding terbalik dengan keinginan sebelumnya yang menegaskan hanya ingin menggaet 1-2 sponsor kakap saja.
"Rasanya belum bisa kita hanya mengharapkan satu atau dua sponsor besar saja di Indonesia. Setidaknya kita meyiapkan enam slot untuk sponsor di kostum kami musim depan," kata Ferry Paulus.
Pada musim 2014, lanjut Ferry, Persija berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp 18 miliar dari empat sponsor. Program televisi berbayar K-Vision menjadi sponsor utama yang melekat di bagian depan jersey tim Oranye itu.
Sejak musim lalu, manajemen tim Ibu Kota ternyata ikut disponsori BV Sport, perusahaan broadcasting pemilik hak siar Liga Super Indonesia (LSI). Perusahaan milik Bakrie Group itu tetap menjadi penyokong keuangan Persija musim 2015.
Secara pemasukan, hanya K-Vision yang disebut sebagai sponsor utama paling real. Sebab, perusahan televisi berbayar milik Kompas Gramedia itu menjadi sumber pemasukan terbesar dengan kontrak bisnis profesional.
Sumber pendapatan lain Persija melalui hasil penjualan tiket penonton, merchandise, dan dana kontribusi komersial dari pengelola kompetisi, PT Liga Indonesia.
Kendati demikian, Persija tetap merugi dan melanjutkan kebiasaan menunggak gaji pemain. Di mana pada musim 2014, manajemen tim Oranye menunggak hak pemain dan ofisialnya hingga mencapai Rp 1,8 miliar.
Ironisnya, pelunasan gaji bergantung dari dana kontribusi peserta LSI dari PT LI yang hingga Kamis (12/2/2015) sore belum diserahkan. "Dalam kasus ini tetap manajemen yang salah karena belum juga mendapatkan dana sponsor dan harus menunggu dana konstribusi dari PT Liga," ungkap Ferry.