Proses Akusisi Saham Persija Terancam Batal
Berdasarkan hasil audit sementara yang dihimpun Pemerintah Provinsi DKI, saham PT Persija Jaya Jakarta dianggap minus.
Penulis: Jun Mahares
Editor: Dewi Pratiwi
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) lagi-lagi mengeluarkan komentar mengejutkan terkait proses akusisi saham Persija Jakarta. Ia mengancam akan membatalkan pembelian saham jika tidak mencapai 90 persen.
Berdasarkan hasil audit sementara yang dihimpun Pemerintah Provinsi DKI, saham PT Persija Jaya Jakarta dianggap minus. Belakangan diketahui justru manajemen tim berjulukan Macan Kemayoran itu dililit utang sebesar Rp 76 miliar.
Ahok berencana menguasai saham Persija di atas 90 persen untuk mendapatkan hak penuh pengelolaan klub kebanggaan warga Jakarta itu. Ia pun mengancam akan membatalkan transaksi jika pihak klub menolak rencananya.
“Kalau tidak mau (dibeli 90 persen saham) kita batalin beli Persija. Ngapain beli dia, lebih baik kita beli klub kecil saja seperti Persijatim yang kemudian menjadi Sriwijaya FC,” kata Ahok di Balai Kota Jakarta, Jumat (20/2/2015).
Sebelumnya, Pemprov DKI telah menyepakati pembelian saham sebanyak 20 persen. Pembelian bakal ditingkatkan mencapai 60 persen jika keuangan Persija telah melewati proses audit atau uji kelayakan.
Namun, belakangan Ahok mengubah keputusannya lantaran laporan kondisi keuangan tim Ibu Kota yang diklaim mengalami minus. “Rp 76 miliar minusnya, kita uji kelayakan dulu, DKI ingin di atas 90 persen,” tegas Ahok.
Presiden Klub Persija Ferry Paulus sempat mengutarakan kerelaannya melepas sebagian saham mayoritasnya kepada Pemprov DKI. Kebijakan ini mesti dilakukan untuk membangun kesebelasan Oranye yang lebih mapan secara finansial.
Ferry sendiri enggan mengonfirmasi komentar terbaru Ahok terkait ancaman pembatalan kerjasama. Orang nomor satu di Persija itu tak merespons pesan singkat yang diajukan Super Ball hingga Jumat (20/2/2015) sore.