Suporter Parma Marah, Demo, dan Gembok Stadion Ennio Tardini
Lucarelli dkk menawarkan bermain di stadion tertutup, namun tidak bisa karena gerbang stadion disegel pendukung Parma.
Editor: Dewi Pratiwi
TRIBUNNEWS.COM - Kapten Parma Alessandro Lucarelli menyalahkan presiden klub Giampietro Manenti terkait tragedi yang menimpa klubnya. Parma terancam turun ke Seri B jika tidak bisa mencari pinjaman untuk melunasi hutang mereka.
Klub yang pernah melahirkan pemain sekaliber Gianfranco Zola, Gianluigi Buffon, dan Fabio Cannavaro itu bahkan terancam turun ke Seri D alias liga amatir jika kemudian dinyatakan bangkrut.
"Jelas ini kesalahan Manenti. Melakukan negosiasi dengan 200 pemain dalam beberapa musim terakhir, adalah sinyal kuat bahwa manajemen tidak terkontrol. Jika harus ikut bertanggung jawab, saya rela bermain di Seri D," kata kapten berusia 37 tahun itu.
Kemarin ribuan pecinta Parma melakukan unjuk rasa dan menggembok stadion Ennio Tardini dan membuat Parma batal melawan Udinese, karena aksi demo tersebut. Lucarelli dkk menawarkan bermain di stadion tertutup, namun tidak bisa karena gerbang stadion disegel pendukung Parma yang marah.
"Manenti tidak memegang janjinya. Ia kehilangan kepercayaan dari timnya. Kami bisa saya menyerbu kantor klub, tapi kami kasihan dengan 200 karyawan yang berkerja bersama kami," katanya.
"Sangat menyedihkan melihat cara Parma runtuh. Pemain berlatih tanpa air minum dan hanya ada air dingin di ruang ganti yang membuat beberapa pemain sakit," kata eks bintang Parma Hernan Crespo yang menjadi pelatih tim yunior.
Baca Selengkapnya di Harian Super Ball, Selasa (24/2/2015)