Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Putri Jakarta Matador FC Siap Melibas Tim Besar

Setelah tiga bulan mulai menjalankan project tim putri, Jakarta Matador FC siap berlaga di Kartini Cup 2015

Penulis: Toni Bramantoro
zoom-in Putri Jakarta Matador FC Siap Melibas Tim Besar
ist
Putri Jakarta Matador FC saat berlatih 

TRIBUNNEWS.COM, KEDIRI - Setelah tiga bulan mulai menjalankan project tim putri, Jakarta Matador FC siap berlaga di Kartini Cup 2015.

Digulirkan asosiasi PSSI Kabupaten Kediri, dari 26 Februari – 1 Maret mendatang, delapan tim siap berpesta ramaikan pesta sepak bola wanita.

Tercatat dua klub tua yang sudah matang di pembinaan, Persema Malang dan Persida Sidoarjo sudah memastikan diri tampil.

Bersama Jakarta Matador FC, klub anggota PSSI, keempat klub ini akan bersaing dengan Penta FC Yogyakarta, Blitar Putri FC, Putri Kediri, serta dua tim internal Ascab Kabupaten Kediri.

Meski hadir sebagai pemain baru, tidak lantas membuat tim Putri Jakarta Matador FC rendah diri.

Bermodal kebersamaan yang dibangun secara regular di Lapangan Yonarmed, Jember tiga bulan terakhir, pemain siap berikan yang terbaik untuk diri sendiri, keluarga, klub, dan sepak bola Indonesia.

“Soal menang atau kalah, itu bagian dari seni sepak bola,  tapi yang tidak kalah penting adalah silahturahmi. Sudah pasti, semua pemain akan memberi yang terbaik untuk tim masing-masing, termasuk kami di Putri Matador,” ujar Winda Artha, Kapten tim Putri Jakarta Matador FC, jelang keberangkatan ke Kediri, Selasa (24/2) kemarin.

BERITA TERKAIT

Putri Jakarta Matador FC, mayoritas mengandalkan kartini-kartini muda asli jember dan daerah sekitar.  Dengan rata-rata masih berstatus pelajar dan mahasiswi, dari Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), hingga perguruan tinggi.

“Pendidikan tidak kami tinggalkan, karena itu yang membuat orang tua kami mendukung kami di sepak bola,” jelas Winda.

Beberapa tercatat juga daerah lain dari Bekasi Jawa Barat, hingga Papua yang tercatat berstatus mahasiswi Universitas Negeri Jember.

Bagian dari kebijakan manajemen, kendati klub konsen di pembinaan, tidak lantas membiarkan pemain meninggalkan pendidikan atau keluarga. Bukan hanya wajib mendapat izin dari sekolah, izin keluarga juga dikomunikasikan secara langsung ke pihak keluarga.

“Ini project perdana manajemen di sepak bola putri, kami ingin mengawali semua sebaik mungkin. Niat baik tidak akan menjadi baik jika tidak dilakukan dengan cara baik. Kami disini saling menjaga, karena kami sadar mereka milik keluarga, Kami hanya kendaraan untuk menyalurkan hobi dan mimpi mereka,” papar Wijang Ginanjar, Direktur Operasional tim Putri Jakarta Matador FC.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas