Suhariono: Manajemen PSBK Mencari Keuntungan dari Laga Arema vs PSBK Blitar
Manajemen PSBK Kota Blitar mencoba menghitung peluang keuntungan dari hasil penjualan tiket laga uji coba PSBK kontra Arema Cronus di Stadion Soeprija
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, BLITAR - Manajemen PSBK Kota Blitar mencoba menghitung peluang keuntungan dari hasil penjualan tiket laga uji coba PSBK kontra Arema Cronus di Stadion Soeprijadi Blitar, Selasa (3/3).
Pamor Arema dengan para bintangnya diharapkan bisa menyedot animo pencinta sepak bola setempat untuk datang ke stadion.
Panpel PSBK memperkirakan hasil kotor dari tiket masuk dalam kisaran Rp 210 juta.
Jumlah itu berasal dari harga tiket VIP yang dipatok Rp 50 ribu yang dijual sebanyak 500 lembar, kelas utama Rp 25 ribu dengan 3.000 tiket, serta tribun ekonomi yang menjual 6.000 tiket seharga Rp 20 ribu.
"Perkiraan kami jika semua tiket terjual habis, kami bisa meraup pemasukan kotor Rp 210 juta. Sementara biaya yang harus dikeluarkan untuk panpel, match fee, dan penginapan tim Arema, serta keamanan. Bila kami bisa dapat bersih separuh dari total hasil penjualan tiket, hal itu kami anggap untung," kata Suhariono, Ketua Umum PSBK.
Dari pengalaman sebelumnya, bila tim lawan yang dihadapi PSBK berkualitas, warga Blitar yang menyaksikan bakal berjubel.
"Pertandingan nanti laga bergengsi sehingga kami naikkan harga tiket. Kami tak bisa menjual tiket lebih banyak karena kapasitas Soeprijadi hanya 11 ribu orang. Kami harus memberi ruang kosong untuk kenyamanan penonton sehingga tiket yang kami jual tak sampai 11 ribu lembar," urai Suhariono.