Liestiadi: Cara Ahok Bisa Naikan Gairah Sepak Bola di Indonesia
Menurut Liestiadi kerjasama seperti itu bukan bentuk intervensi dari pemerintah setempat melainkan lebih kepada kerjasama bisnis.
Penulis: Sigit Nugroho
Editor: Dewi Pratiwi
Laporan Wartawan Harian Super Ball, Sigit Nugroho
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Pelatih Gresik United, Liestiadi mendukung rencana Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok (Pemprov DKI Jakarta) untuk membeli saham Persija Jakarta.
"Langkah itu perlu didukung, karena bisa memajukan Persija. Bahkan cara seperti ini bisa ditiru oleh pemda atau pemprov lain di Indonesia. Sehingga keuangan manajemen klub bisa membaik," kata Liestiadi kepada Harian Super Ball, Senin (9/3/2015).
Menurut Liestiadi kerjasama seperti itu bukan bentuk intervensi dari pemerintah setempat melainkan lebih kepada kerjasama bisnis. Bahkan cara seperti ini bisa menarik sponsor-sponsor lain. "Jika keuangan sudah sehat dan sarana prasarana mendukung tentu akan menghasilkan prestasi tim. Ini membuat perusahaan perusahaan besar akan tertarik memberikan sponsor," ujar Liestiadi.
Liestiadi menambahkan, jika sudah sehat, klub di Indonesia bisa seperti di Jepang yang perusahaan-perusahaan besar berbondong-bondong memberikan sponsor. "Di Jepang, banyak perusahaan otomotif yang memberikan sponsor, karena mereka bisa mempublikasikan produknya. Perusahaan itu pun bisa meraup untung, karena namanya jadi dikenal banyak orang. Maka baik klub mapun pihak sponsor sama-sama diuntungkan," tambah Liestiadi.
Jika cara ini bisa diterapkan, Liestiadi yakin gairah sepakbola di Indonesia akan berjalan cepat. "Jika langkah ini diterapkan di seluruh wilayah di Indonesia, maka kompetisi kita akan makin maju. Tingkat wisata juga meningkat yang tentunya menguntungkan pemerintah setempat, karena setiap pertandingan akan menyedot banyak wisatawan baik lokal maupun luar negeri," papar Liestiadi.
Selain itu, jika di setiap wilayah di Indonesia memiliki stadion bertaraf internasional, bisa mengangkat nama bangsa di mata internasional. Impian menjadi tuan rumah Piala Dunia pun bisa terwujud. "Jika kondisi stadion sudah bertaraf internasional, kita bisa menggelar pertandingan, kompetisi, atau turnamen kelas dunia. Ini jelas menguntungkan semua pihak, baik dari sisi bisnis atau wisata," tutur Liestiadi.