Suherman: Rela Berhenti Bekerja Demi Anak
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Suherman membuka usaha kecil-kecilan dengan menjual tanaman hias di rumahnya.
Penulis: Sigit Nugroho
Editor: Dewi Pratiwi
Laporan Wartawan Harian Super Ball, Sigit Nugroho
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Suherman rela berhenti bekerja sebagai satpam demi mendukung karir anaknya yang sedang merintis di SSB Mandiri Selection Socceer School (M3S). Anak Suherman, Muhamad Fachril Baihaqi menjadi pemain andalan M3S. Kecepatannya sebagai penyerang mengantarkan M3S menjadi juara di Final Regional Aqua Danone Nations Cup (AQUADNC) 2015 yang digelar di Stadion Ciracas, Jakarta Timur pada Sabtu (14/2/2015) dan Minggu (15/2/2015).
Bahkan Fachril bertekad mencetak 10 gol demi membawa timnya menjadi juara di babak final tingkat nasional Aqua Danone Nations Cup (AQUADNC) 2015 yang akan digelar pada 6-7 Juni 2015 di Jakarta. "Saya memutuskan berhenti bekerja pada tahun 2014 sebagai satpam di PT Lewi Furniture di Gunung Sindur, Bogor. Padahal saya sudah bekerja selama 10 tahun. Semua saya lakukan untuk mendampingi Fachril latihan di Jakarta dan melakukan berbagai kompetisi," kata Suherman kepada Harian Super Ball, Rabu (11/3/2015).
Pria yang memiliki dua anak itu rela berhenti bekerja karena kediamannya yang jauh dari ibukota. Suherman tinggal di Kampung Pedurenan, RT 3, RW 1, Kecamatan Gunung Sindur, Bogor. "Saya bertekad mendukung penuh karir Fachril. Maka berhenti kerja tidak jadi masalah. Kasihan kalau karirnya tidak didukung. Jadi saya fokus mengantar dan mendampingi anak saya untuk latihan dan bertanding ke sejumlah wilayah di Jakarta," ujar Suherman.
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Suherman membuka usaha kecil-kecilan dengan menjual tanaman hias di rumahnya. "Untungnya sekarang perusahaan tempat saya dulu bekerja kembali menerima saya sebagai satpam. Saya sudah bisa bekerja, karena istri sudah bisa mengantar anak saya latihan dan bertanding. Sebelumnya waktu saya habis mendampingi Fachril," jelas Suherman.
Menurut Suherman, talenta Fachril sudah terlihat sejak kecil. Bahkan Fachril sering diminta membela sejumlah SSB di beberapa kompetisi. "Sejak lima tahun bakat Fachril sudah terlihat. Dia sering main di lapangan di dekat rumah. Skillnya bagus, padahal saya tidak pernah ngajarin apa-apa. Bahkan Fachril yang ngajarrin sama nama-nama pemain sepakbola hebat di Eropa," ucap Suherman.
Fachril pernah menjadi pemain terbaik di Kelme Cup 2012, Jakarta saat membela SSB Jakarta Internasionaal School. Fachril berhasil mencetak 63 gol di Indonesia Junior Soccer League tahun 2013 saat membela SSB Rajawali Soccer Acadamy (Pamulang).
Dan terakhir Fachril berhasil mencetak lima gol di Final Regional Aqua Danone Nations Cup 2015 Jakarta saat bergabung SSB Mandiri Selection Socceer School. "Melihat bakatnya, saya langsung memasukan Fachril ke SSB Permata Curug, Gunung Sindur, Bogor (2008). Sejak itulah, bakatnya dilirik beberapa SSB, seperti Villa 20000 dan SSB lainnya sampai berhasil mencetak prestasi," tutur Suherman.
Sejak Maret 2014, Fachril bergabung dengan SSB Mandiri Selection Socceer School."Saya masukan Fachril ke M3S, karena pengurusnya meminta bergabung. Di M3S, semua kebutuhan anak saya di sepakbola dicukupi. Jadi saya bersedia Fachril bergabung di M3S," terang Suherman.
Suherman bangga dengan bakat anak sulungnya itu. Soal masa depannya di sepakbola dia tak terlalu menargetkannya. "Saya mendukungnya, agar Fachril punya kegiatan positip, sehingga terhindar dari pergaulan buruk zaman sekarang. Kalau masa depannya di sepakbola semua saya serahkan ke Fachril. Sebagai orangtua, saya hanya bisa mendukung. Mudah-mudahan Fachril makin maju dan cita-citanya menjadi pemain hebat di masa mendatang bisa tercapai," papar Suherman.