Ade Prima Syarif: Tak Bisa Seharipun Tanpa Kompas
Kompas dipilih, karena Ade menilai harian umum terbesar di Indonesia itu media yang memiliki gaya bahasa yang santun dan enak dibaca.
Penulis: Sigit Nugroho
Editor: Dewi Pratiwi
Laporan Wartawan Harian Super Ball, Sigit Nugroho
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Direktur SSB Asiop Apacinti, Ade Prima Syarif yang aktif mengurusi pesepakbola usia muda, memiliki hobi yang sejak kecil dijaga hingga saat ini.
"Di sela-sela kesibukan, saya selalu menyempatkan diri untuk membaca koran. Koran yang selalu harus saya baca adalah Koran Kompas. Saya tidak bisa seharipun tanpa baca koran Kompas," kata Ade kepada Harian Super Ball, Senin (23/3/2015).
Ade menerangkan, orangtuanya menerapkan kebiasaan membaca. "Orangtua dan keluarga saya selalu membaca koran. Setiap pagi, di rumah atau di mobil selalu harus ada koran. Akhirnya membaca koran menjadi kebiasaan yang mendarah daging sampai sekarang. Di kesempatan apa pun dan dimanapun, saya harus membaca koran, khususnya koran Kompas," terang Ade.
Dipilihnya Kompas, sebagai media massa yang dipilih, karena Ade menilai harian umum terbesar di Indonesia itu media yang memiliki gaya bahasa yang santun dan enak dibaca. "Dengan membaca Kompas, saya mendapat banyak pengetahuan dan bisa memperluas wawasan. Oleh karena itu, saya jadi merasa ada yang kurang, jika belum membaca koran Kompas," tutur Ade.
Kebiasaannya itu membuat Ade hafal betul isi koran Kompas di tiap halamannya. " Yang paling saya suka di koran Kompas adalah halaman kedua, rubrik megapolitan dan seterusnya sampai halaman belakang di rubrik tokoh dan prestasi," jelas Ade.
Selain koran Kompas, pria yang sudah memiliki dua anak itu melengkapi informasi melalui koran Tempo. "Menurut saya, Kompas dan Tempo merupakan koran yang lurus dalam memberikan informasi. Maka, saya tidak mau ketinggalan informasi dari kedua media itu setiap harinya. Jadi dimanapun dan kemanapun, saya selalu membaca Kompas ditambah Tempo," ujar Ade.
Selain membaca Kompas, Ade juga rajin membaca buku-buku biografi tokoh-tokoh dunia. Baca otobiografi orang, mau liat aja motivasi orang perjalanan tokoh politik, dari kecil suka baca. "Saya banyak membaca buku tokoh-tokoh Indonesia dan dunia, seperti Soekarno, Ali Sadikin, Jenderal Polisi (Purn.) Hoegeng Imam Santoso, dan lain-lain," ucapnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.