Krisis Pemain Sebelum Kompetisi Jadi Pengalaman Terburuk Rahmad Darmawan di LSI
"Krisis pemain ini sangat mengganggu persiapan tim. Bahkan, kami harus menutupinya dengan pemain asing nonklub hingga ofisial," ujar Rahmad Darmawan.
Penulis: Jun Mahares
Editor: Dewi Pratiwi
Laporan Wartawan Harian Super Ball, Jun Mahares
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Krisis pemain menjadi persoalan akrab yang mewarnai persiapan Persija Jakarta menjelang Liga Super Indonesia (LSI) 2015. Kondisi ini menjadi pengalaman terburuk dalam karier pelatih Rahmad Darmawan.
"Ini kali pertama, saya mempersiapkan tim, pemainnya tidak pernah lengkap sejak awal. Bahkan, saya harus menggunakan ofisial tim demi melengkapi kuota latihan," kata Rahmad Darmawan.
"Memang saya akui, level persiapan kami menurun. Ini jadi tugas dan tanggung jawab saya untuk kembali meningkatkan level persiapan tim," tambah pelatih yang karib disapa RD itu.
Pada sesi latihan Senin (24/3/2015) RD terpaksa melibatkan dua asistennya, Jan Saragih dan Francis Wewengkang serta kitman Adnan Mahing untuk melengkapi total 17 pemain yang hadir.
"Krisis pemain ini sangat mengganggu persiapan tim. Bahkan, kami harus menutupinya dengan pemain asing nonklub hingga ofisial," ujar pelatih kelahiran Metro Lampung 48 tahun.
Krisis pemain ini terjadi sejak medio Februari hingga Maret. Selain disebabkan faktor cedera, bertugas di tim nasional Indonesia, hingga izin keluarga.
Martin Vunk dan Abdulrahman Lestaluhu harus menepi lantaran masih menjalani terapi cedera secara intens. Sementara Alfin Tuasalamony, Andritany Ardhiyasa dalam proses pemulihan cedera.
Adapun Stefano Lilipaly dan Muhammad Ilham izin keluarga. Stefano harus menjenguk kakeknya yang sedang sekarat di Belanda, sementara Ilham hanya disebut mengunjungi keluarga.