Perseru Serui Yakin Tetap Berlaga di Liga Super Indonesia
Adapun tujuh tim yang belum memenuhi persyaratan BOPI terbagi beberapa kelompok. Dan Perseru Serui masuk dalam kelompok ini.
Penulis: Sigit Nugroho
Editor: Dewi Pratiwi
Laporan Wartawan Harian Super Ball, Sigit Nugroho
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Manajer Perseru Serui, Yan Pieter Ayorbaba yakin timnya tetap bisa berlaga di kompetisi Liga Super Indonesia (LSI) 2015. Hal itu dinyatakan Yan Ayorbaba terkait verifikasi Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) yang menyatakan hanya 11 tim yang direkomendasikan layak tampil di LSI 2015.
Ke-11 tim itu adalah Semen Padang, Sriwijaya FC, Persib Bandung, Persija Jakarta, dan Persipura Jayapura. Kelima tim ini masuk kategori A atau kelengkapannya lebih dari 75 persen.
Selanjutnya PSM Makassar, Pusam Bali United, Barito Putera, Persiba Balikpapan, Pusamania Borneo FC, dan Persiram Raja Ampat dianggap menyisakan beberapa persyaratan kecil yang bisa dilakukan kemudian.
Adapun tujuh tim yang belum memenuhi persyaratan BOPI terbagi beberapa kelompok. Kelompok pertama adalah Persela Lamongan, Mitra Kukar, Gresik United, dan Perseru Serui. Keempat tim itu belum direkomendasi karena belum menyerahkan laporan pajak 2014 atau tahun-tahun sebelumnya.
Selanjutnya Pelita Bandung Raya (PBR) yang masih terkendala dengan pajak dan bermasalah dengan keuangan. PBR juga belum memiliki kontrak stadion yang akan digunakan untuk kompetisi tahun ini.
Untuk Persebaya Surabaya dan Arema dianggap terkendala dokumen legalitas, laporan keuangan, laporan pajak, hingga pelunasan gaji pemain musim lalu.
"Kami yakin tetap berlaga di LSI, karena PT Liga Indonesia (PT LI) selaku operator LSI sudah menetapkan tim peserta LSI. Yang berhak menentukan itu PT LI," kata Ayorbaba kepada Harian Super Ball, Kamis (26/3/2015).
Menurut Ayorbaba, BOPI tidak berhak menunda atau mengeliminasi tim dari LSI. "Kalau masalah pajak yang menjadi dasar BOPI, itu tidak ada relevansinya, karena yang urus pajak bukan BOPI . Selain itu, kami juga selalu memenuhi kewajiban membayar pajak dari kontrak dan gaji pemain serta tim pelatih," ujar Ayorbaba.
Ayorbaba menambahkan, pihaknya sedang berusaha memenuhi persyaratan dari BOPI. Namun akan membutuhkan waktu untuk menjadikan Perseru sebagai klub yang sehat dan ideal. "Seharusnya pemerintah (BOPI dan Menpora) jangan memaksakan persyaratan itu. Justru yang dilihat seharusnya adalah perjuangan kami yang berawal dari perserikatan sampai bisa ke LSI. Selama ini kami berjuang dengan susah payah hingga sampai ke kompetisi di strata tertinggi di Indonesia. Lalu peran pemerintah dimana selama ini dalam perkembangan klub sepakbola di Indonesia," terang Ayorbaba.
Soal Cendrawasih Jingga, julukan Perseru yang belum memiliki stadion sendiri, Ayorbaba menjelaskan, timnya memang belum bisa membuat stadion sendiri. "Sejak dua tahun ikut LSI, kami memang belum memiliki stadion sendiri, karena memang sedang berusaha memajukan klub. Jika kondisi keungan membaik, tentunya kami akan berupaya membuat stadion sendiri," tutur Ayorbaba.
Saat ini manajemen Perseru sedang mengurus pemenuhan verifikasi BOPI. Ayorbaba berharap, prosesnya berjalan lancar dan PT LI tentunya tidak akan tinggal diam. "PT LI pasti akan berusaha untuk mempertahankan LSI diisi oleh 18 tim. PT LI dan seluruh klub tidak mau ada perubahan jadwal lagi. Apalagi sampai ada tim yang gagal berlaga di kompetisi LSI," papar Ayorbaba.