Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Bek Persib Memilih Bisnis Kuliner: Tony Ikut Masak dan Layani Pelanggan

Ternyata tak hanya lihai menggiring si kulit bundar di tengah lapangan dan mematahkan serangan lawan, Tony cukup pandai dalam menggiring pundi-pundi

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Bek Persib Memilih Bisnis Kuliner: Tony Ikut Masak dan Layani Pelanggan
persib.co.id
Tony Sucipto. 

TRIBUNNEWS.COM - Beberapa pemain Persib Bandung membidik lahan pendapatan lain di tengah kariernya sebagai pemain sepak bola. Dedi Kusnandar memilih bisnis indekos dan Tony Sucipto mulai menekuni pertarungan di bidang kuliner.

Ternyata tak hanya lihai menggiring si kulit bundar di tengah lapangan dan mematahkan serangan lawan, Tony cukup pandai dalam menggiring pundi-pundi penghasilannya.

Berbekal pendapatan dan nama besarnya di Persib, dia mendirikan rumah makan di Jalan Dr Sukimin No 12, Pasirkaliki, Bandung. Awalnya Tony bersama dua temannya berniat ingin membuka bisnis kuliner tapi belum punya konsep meski sudah mendapat lokasi.

Hingga akhirnya mereka dipertemukan dengan pemilik rumah makan terkenal di daerah Nagrak, Purwakarta.

"Ini termasuk makanan Sunda, kita datengi ke Nagrak, Purwakarta, ke pemiliknya langsung untuk buka franchise. Terus katanya oke, lalu kita buka," ujar Tony saat ditemui di kedainya, Rabu (1/4/2015).

Kedai dengan menu andalan ayam dan sambal hejo (hijau) tersebut resmi ia buka pada tanggal 26 Maret lalu. Jam operasi dari pukul 08.00 hingga 20.00. Saat launching kemarin, beberapa rekannya ikut serta menikmati menu makanan di rumah makannya.

Ada Atep Rizal, I Made Wirawan, Dias Angga Putra, dan Abdul Rahman datang bersama keluarganya masing-masing. Untuk menambah daya tarik, Tony tak segan ikut melayani pelanggan yang datang ke kedai Sambel Hejo Purwakarta, miliknya itu.

BERITA TERKAIT

Dia juga terlihat di dapur memantau bahkan ikut memasak. Walau baru secara resmi dibuka, pengunjung sudah ramai. Berstatus pemain sepak bola, Tony tak serta merta mendekorasi kedainya dengan hal-hal berbau bola. Dia lebih memilih suasana yang tenang dan santai.

"Kalau ke bola tidak ada, kita biasa saja, tempat makan biasa. Tapi kebetulan ada foto waktu di Jakabaring dan bertiga (rekan bisnis) fotonya," jelas Tony.

Setelah sukses membuka bisnis rumah makan, Tony menyiapkan sebuah ide bisnis yang ia pelajari dari konsep di luar negeri. "Baru 50 persen, tapi Insya Allah bulan lima (Mei) atau enam (Juni) sudah bisa tercapai semuanya. Tunggu saja," ujarnya.

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas