PSMS Medan tak Mudah Terapkan Rap-rap kata Pelatih Edy Syahputra
Edy Syahputra berhasrat dan berikhtiar mengembalikan filosofi atau ciri khas permainan PSMS Medan
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Edy Syahputra berhasrat dan berikhtiar mengembalikan filosofi atau ciri khas permainan PSMS Medan.
Permainan yang sudah lama mengental di benak pencinta tim berjuluk Ayam Kinantan, yakni gaya bermain rap-rap. Langgam permainan yang menjadikan kekuatan stamina, kecepatan dan kolektivitas sebagai fondasi.
"Rap-rap tidak mudah untuk diterapkan. Butuh kualitas skuat. Jujur saja, kualitas pemain yang ada saat ini belum mampu menerapkan itu. Rap-rap menuntut pemain memiliki stamina tinggi," ucap Edy, pelatih berlisensi A nasional ini.
Edy tak berdalih, tidak pula sesumbar kala menyebut ikhtiar mewujudkan rap-rap. Di musim 2010/2011 debutnya sebagai pelatih, ia menyulap permainan Gaston Castano dan kawan-kawan yang mengusung rap-rap. Sayangnya, debutnya kala itu hanya bisa mengantar Ayam Kinantan ke putaran delapan besar.
"Rap-rap itu permainan keras bukan kasar. Bertumpu pada stamina, kecepatan dan kekompakan tim. Skill individu tidak terlalu ditonjolkan, sebab siapapun bisa mencetak gol. Kekompakan menjadi senjata ampuh, masing-masing pemain saling memahami, tahu saat tepat membuka dan menutup ruang," ujarnya
Edy menyebutkan kematangan emosional juga mesti ditatah. Pasalnya, teorema rap-rap dapat menjadi bumerang. "Kalau secara teknis butuh stamina tinggi. Kalau ketahanan fisik rendah, maka bisa jadi bulan-bulanan pemain lawan. Kalau itu terjadi, yang terpancing emosi justru tim sendiri bukan lawan," bebernya.
Ia mengatakan dari permainan yang keras menimbulkan pelanggaran yang banyak. Namun itu tidak membuatnya masalah selama permainan yang keras berjalan dengan sportif. "Di Divisi Utama nanti, kita juga akan mengurangi permainan yang menimbulkan banyak pelanggaran. Untuk menciptakan karakter permainan itu, nanti kita juga akan melakukan latihan ke arah situ, dari permainan small game itu akan kita pelajari bermain ciri khas anak Medan," tambahnya.
Edy mengatakan selama seminggu ini telah melakukan latihan peningkatan stamina. Ini menunjang demi terwujudnya permainan ciri khas anak Medan. "Selama seminggu ini, kita terus meningkatkan stamina pemain. Pagi sore kita latihan untuk meningkatkan stamina ini. Ini lah nanti yang kita tunjukkan nanti tapi stamina pemain harus meningkat," katanya.
Lanjut Edy, pelatihan untuk menambah stamina anak asuhnya selama seminggu ini telah meningkat. Dari hasil latihan setiap hari yang digelar pagi dan sore hari grafik staminya semakin meningkat.
"Dari semua pemain, rata-rata stamina mereka semakin meningkat. Selama dari hari Senin grafiknya peningkatan stamina mereka sudah menambah. Kalau salah satu yang paling meningkat, semua pemain meningkat tidak ada yang semakin berkurang," katanya mengakhiri.