Bali United Pusam Ungkap Kecemasan Belasan Sponsor Lantaran Penundaan ISL 2015
CEO Bali United Pusam, Yabes Tanuri, mengungkap kekhawatiran sponsor terhadap penundaan kompetisi Indonesia Super League
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM - CEO Bali United Pusam, Yabes Tanuri, mengungkap kekhawatiran sponsor terhadap penundaan kompetisi Indonesia Super League (ISL). Namun, Yabes optimistis tidak ada sponsor yang kabur akibat kisruh sepak bola nasional belakangan ini.
Seperti diketahui, PSSI memutuskan untuk menunda kompetisi terhitung Minggu (12/4/2015) hingga solusi ditemukan pada Kongres PSSI, Sabtu (18/4/2015) nanti. Besar kemungkinan, penundaan ini memicu perombakan jadwal besar-besaran.
"Tentu ada kekhawatiran. Sebab, pihak sponsor juga memiliki beberapa program. Misalnya, mereka sudah merencanakan launching produk pada waktu yang berdekatan dengan laga kandang," ujar Yabes melalui sambungan telepon kepada Kompas.com, Senin (13/4/2015).
Akan tetapi, Yabes menampik skenario terburuk semisal klausul pemutusan kontrak dengan sponsor lantaran penundaan kompetisi. Saat ditanyakan apakah ada ancaman sponsor yang kabur akibat kisruh ini, Yabes juga menjawab, "Sejauh ini tidak ada."
Begitu juga terkait ancaman sanksi FIFA lantaran pemerintah dianggap melakukan intervensi. "Asal kompetisi tetap berjalan, tidak ada masalah (dengan sponsor)," ujarnya.
"Pemerintah justru merugi. Sebab, tidak ada wakil Indonesia di level internasional (bila PSSI disanksi)," tandasnya.
Sebagai informasi, cukup banyak sponsor yang digandeng Bali United Pusam musim ini, seperti Corsa, Achilles, Indofood, YCAB foundation, DMid, Indosat, Phillips, Indaco, Buana, Kick Andy Foundation, CV Banoto, Vertex, Syailendra, dan Helori.