Penyebab Penundaan LSI 2015 Diduga Yan Ayorbaba karena Dualisma di Arema dan Persebaya
Menurut Ayorbaba, dualisme itu bisa diselesaikan Menpora dan BOPI dengan segera menyatukan manajemen dua klub itu.
Penulis: Sigit Nugroho
Editor: Dewi Pratiwi
Laporan Wartawan Harian Super Ball, Sigit Nugroho
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Manajer Perseru Serui, Yan Pieter Ayorbaba menilai salah satu penyebab penundaan kompetisi Liga Super Indonesia (LSI) 2015 karena dualisme di tubuh Arema rronus dan Persebaya Surabaya.
"Menurut saya ada unsur kesengajaan dari Menpora dan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) mempermasalahkan dualisme kepengurusan manajemen di Persebaya dan Arema. Jadi sepertinya akan ada permainan untuk mengulang kembali dualisme antara klub," kata Ayorbaba kepada Harian Super Ball, Senin (13/4/2015).
Menurut Ayorbaba, dualisme itu bisa diselesaikan Menpora dan BOPI dengan segera menyatukan manajemen dua klub itu.
"Dua klub itu merupakan klub besar dan seharusnya bisa segera dituntaskan oleh Menpora dan BOPI. Jangan mengorbankan klub peserta LSI lainnya," ucapnya.
Menpora dan BOPI memang tidak merekemondasikan Arema dan Persebaya untuk ikut serta di LSI 2015, karena kedua klub itu bermasalah di legalitas pendirian klub.Hingga akhirnya hanya 16 klub yang direkomendasikan ikut kompetisi. Ini dianggap Ayorbaba bertentangan dengan keputusan PT LI yang menetapkan kompetisi LSI harus diikuti 18 klub.
"Jika memang ingin menyelesaikan masalah dua klub itu, seharusnya Menpora dan BOPI tidak menunda kompetisi. Kompetisi seharusnya tetap dijalankan. Masalah dua klub itu bisa diselesaikan sambil jalan. Kalau begini, yang dirugikan adalah 16 klub lain. Kami harus menunggu kepastian lagi. Kami jadi rugi waktu dan finansial. Kami berharap masalah ini tidak berlarut-larut dan bisa secepatnya diselesaikan," papar Ayorbaba.