Greg Nwokolo: Persija Jangan Tuntut Target Berlebih Jika Tidak Bisa Penuhi Hak Pemain
Nwokolo berharap manajemen segera mendapatkan solusi. Sebab, seluruh pemain memiliki komitmen tinggi untuk memberikan permainan terbaiknya.
Penulis: Jun Mahares
Editor: Dewi Pratiwi
Laporan Wartawan Harian Super Ball, Jun Mahares
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Target juara Liga Super Indonesia (LSI) 2015 yang diusung manajemen Persija Jakarta perlu direvisi. Sebab, persoalan penunggakan gaji dapat menjadi batu sandungan yang berdampak hebat bagi psikologis pemain.
Hal ini dibenarkan pemain pilar Macan Kemayoran, Greg Nwokolo. Menurutnya, syarat utama klub yang layak meraih juara adalah yang sehat secara finansial.
"Tim yang mau juara tidak utang gaji. Artinya, harus sehat (finasial). Kalau sekarang berbicara juara, aku pikir mereka bercanda! Karena sudah dari awal hak-hak pemain tidak ditangani dengan serius," kata Greg.
Pemain kelahiran Nigeria 28 tahun silam itu meminta manajemen jangan menuntut target berlebihan jika tidak mampu memenuhi hak pemain. Perbaiki dulu sektor finansial sebelum berbicara prestasi.
"Kalau mau bicara juara, lihat Persipura. Apa pemain mereka pernah bilang telat gaji? Tidak. Dari Persib Bandung? Tidak. Dan, Sriwijaya? Tidak. Persija jangan bilang mau Juara kalau belum sehat (finasial)," ujarnya.
Kendati demikian, mantan pemain Arema Indonesia dan Persebaya Surabaya itu berharap manajemen segera mendapatkan solusi. Sebab, seluruh pemain memiliki komitmen tinggi untuk memberikan permainan terbaiknya.
Pelatih kepala Persija Rahmad Darmawan pun kelimpungan menangani tim yang dipilhnya kali ini. Ia harus pintar-pintar menjaga motivasi pemain di tengah terpaan gangguan nonteknis.
Apalagi, seluruh pemain sempat menggelar aksi mogok berlatih pada Senin (13/4/2015), sebagai bentuk protes penunggakan gaji selama tiga bulan.
"Persoalan ini cukup pelik bagi kami semua. Tapi, saya ingatkan kepada anak-anak, jangan bawa persoalan apapun kalau sudah di lapangan. Semua harus habis-habisan, sekalipun di sesi latihan," ujar pelatih yang akrab disapa RD itu.
Sementara Presiden Persija Jakarta Ferry Paulus enggan menanggapi pertanyaan awak media terkait penunggakan gaji. Ia hanya menjelaskan kebijakan meliburkan pemain hingga 18 April melalui laman resmi klub.