Persis Solo Jual Sahamnya Agar Masyarakat Solo Merasa Memiliki
Besarnya antusias masyarakat untuk membeli 500 lembar saham tim membuat PT Persis Solo Saestu bergerak cepat
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Besarnya antusias masyarakat untuk membeli 500 lembar saham tim membuat PT Persis Solo Saestu bergerak cepat.
Mulai Selasa (21/4/2015) pagi ini, peminat bisa mengisi formulir pembelian di Balai Persis. Proses penjualan pun ditargetkan rampung pekan depan.
Profesionalisme Persis Solo yang dimulai tahun ini benar-benar mendapat sambutan positif dari masyarakat.
Bukan hanya dibuktikan dengan penjualan jersey tim yang keras, 500 lembar saham yang ditawarkan pun langsung banjir peminat.
Direktur Bisnis, Her Suprabu mengatakan ada banyak masyarakat yang ingin membeli satu-dua lembar, hingga 100 lembar.
Namun karena ada keinginan agar kepemilikan dimiliki banyak masyarakat Solo, pihak perusahaan pun membatasi pembelian maksimal hanya 50 lembar. Untuk pembelian minimal, perusahaan tak memberlakukan pembatasan pembelian.
Tapi ada yang berbeda dalam proses tanda tangan kepemilikan saham klub.
Setiap sepuluh orang yang masing-masing hanya membeli 1 lembar saham saja, mereka akan dikumpulkan untuk ditentukan satu perwakilan.
Satu orang ini yang nantinya akan tanda tangan di surat kepemilikan saham perusahaan.
“Secara lisan sudah banyak yang ingin beli. Bahkan kalau mereka jadi (membeli), 500 lembar itu sudah laku. Tapi secara tertulis belum ada. Karena penjualan baru kita mulai Selasa (21/4/2015) pagi. Jadi bagi yang minat silakan langsung datang ke Balai Persis untuk mengisi formulir yang sudah kita sediakan,” ungkap Her Suprabu di Balai Persis, Senin (20/4/2015).
Her Suprabu menjelaskan, penjualan saham ini bukan berarti PT Persis Solo Saestu sudah berstatus go public.
Dikatakannya, proses penjualan ini dilakukan agar perusahaan yang menaungi tim Persis Solo profesional tak hanya dimiliki klub internal dan pihak direksi.
Pihaknya ingin perusahaan ini jadi milik semua elemen masyarakat Solo.
“Ini penjualan yang sifatnya internal. Bukan perusahaan yang go public. Istilahnya penjualan saham ini layaknya patungan bersama masyarakat Solo untuk membangun usaha baru. Jadi semua elemen masyarakat sama-sama memiliki Persis Solo,” jelasnya.
Diluar masalah saham, Her Suprabu akhirnya membuka alasan mengapa perusahaan multinasional, AWB Engineers menjadi sponsor Laskar Sambernyawa.
Perusahaan asal Amerika Serikat yang berkantor di Jakarta ini berencana membuka kantor di Solo, dalam waktu dekat.
Dia berharap, langkah AWB Engineers ini juga diikuti perusahaan-perusahaan besar lain yang akan ekspansi atau sudah menetap di Solo.
“Saat ini kami terus berburu sponsor agar kebutuhan dana Rp 5,5 Miliar untuk semusim ini bisa tercapai. Untuk space di jersey, pembicaraan dengan tiga hingga empat perusahaan terus kami lakukan. Untuk Advertorial board laga kandang, sudah terjual belasan yang masing-masing bernilai Rp 10 Juta. Target kami 40 space di lapangan bisa terjual,” papar Her Suprabu. (joglosemar.co/Nofik Lukman Hakim)