TRIBUNNEWS.COM - Joko Driyono, CEO PT Liga Indonesia (LI), belum bisa memastikan nasib Liga Super Indonesia (LSI) 2015. Katanya, berlanjut atau tidaknya kompetisi tersebut akan diputuskan di rapat Komite Eksekutif PSSI, 2 Mei 2015.

Kata Joko, saat ini PT LI belum bisa memutar kompetisi dengan sempurna akibat tidak pastinya nasib induk perusahaan penyelenggara kompetisi sepak bola profesional di Tanah Air itu, yaitu PSSI.

Kepengurusan PSSI 2015-2019 dibekukan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga akibat mengabaikan rekomendasi Badan Olahraga Profesional Indonesia, yaitu tidak melibatkan Arema Cronus dan Persebaya di LSI 2015.

"Kami dapat informasi PSSI akan melakukan rapat Exco (Executive Committee/Komite Eksekutif) pada tanggal 2 Mei 2015. Dari rapat itu diharapkan ada kondisi baru agar rencana kompetisi bisa dieksekusi," ujar Joko, seusai pertemuan PT LI, PSSI, dan klub peserta LSI 2015, di Hotel The Sultan, Jakarta, Minggu (26/4/2015).

Kata Joko, PT LI tidak bisa berinisiatif menjalankan kegiatan, termasuk menggelar kompetisi sepak bola profesional, tanpa ada keputusan dari PSSI. PSSI merupakan salah satu pemegang saham PT LI.

Ditambahkan Joko, PT LI juga tidak berwenang untuk mengutak-atik jumlah peserta kompetisi tanpa ada persetujuan dari pemegang saham. Hal itu yang membuat PT LI menunggu hasil rapat anggota Exco PSSI pada awal bulan depan.

"Untuk jumlah itu (peserta kompetisi) seluruhnya menjadi keputusan rapat PSSI. Posisi kami hanya menjalankan mandat dari PSSI," ujar Joko.

Baca Selengkapnya di Harian Super Ball, Senin (27/4/2015)