Dyan Rekohadi/Surya Malang

TRIBUNNEWS.COM, KLOJEN - Persoalan legalitas klub yang menjerat Arema Cronus membuat manajemen tim berjuluk Singo Edan kesulitan menetukan langkah ke depan. Ide untuk mengikuti liga di luar negeri pun, sempat muncul.

Manajer Arema Ruddy Widodo mengatakan, dirinya pernah menyampaikan dalam forum informal PT Liga Indonesia selaku operator kompetisi Indonesia Super League (ISL) untuk meninggalkan liga.

Pernyataan itu dilontarkan, ketika persoalan PSSI dengan Badan Olahraga Profesional Inonesia (BOPI) dan Menpora mulai memanas. Apalagi, Arema tidak diimasukan dalam kompetisi Indonesia bersama Persebaya Surabaya.

"Kami sendiri tidak enak dengan 16 klub lain. Daripada memberatkan, silahkan yang lain Go on, kami (Arema) biar ikut liga Singapura saja, tapi PT Liga ya tidak berani," ujar Ruddy.

Menurut Rudi, PT Liga tidak bisa menggulirkan kompetisi dengan jumlah 16 klub. Hal berkaitan dengan aturan FIFA.

"Sebenarnya masalah 16 tim atau 18 tim di liga itu sudah putus, karena itu domainnya FIFA berdasarkan kompetisi yang pernah dijalankan negara ini sebelumnya," tambah Ruddy.

Karena pertimbangan itulah Ruddy menyebut Arema tidak mempermasalahkan adanya undangan dari Menpora yang diberikan pada 16 tim anggota LSI tanpa Arema dan Persebaya.

Manajemen Arema hari ini (Minggu, 26/4/2015) berangkat ke Jakarta untuk menghadiri undangan PT Liga Indonesia yang menghadirkan 18 tim peserta liga.

Pertemuan ini untuk membicarakan evaluasi pertandingan yang dibatalkan pada Sabtu (25/4/2015) dan kelanjutan liga.