TRIBUNNEWS.COM, MARTAPURA - Operator kompetisi Tanah Air dibaweah naungan PSSI, PT Liga Indonesia telah memastikan untuk menghentikan sementara kompetisi QNB League 2015 maupun kompetisi kasta kedua, Divisi Utama 2015.

Belum jelasnya pelaksanaan kompetisi Divisi Utama 2015, yang bermula dari memanasnya hubungan antara Kemenpora dan PSSI ini pun cukup membuat pusing sejumlah klub.

Martapura FC adalah salah satu yang dibuat pusing gara-gara persoalan kisruh PSSI-Kemenpora ini.

Pelatih kepala Martapura FC, Frans Sinatra Huwae, sambil geleng-geleng kepala menjelaskan, ketidakpastikan kompetisi di Tanah Air ini.

Sebab, Frans mengaku, program yang telah dirancangnya selama ini menjelang kompetisi bergulir seakan menjadi tak berarti.

Sebelumnya, tim pelatih sudah menjalankan program sebagai persiapan pada 2 Mei kompetisi untuk Grup 6 yang jadi digelar di Stadion Demang Lehman Martapura, Banjar.

"Tim sudah disiapkan dengan program agar tanggal 2 Mei nanti sudah dalam keadaan on fire berkompetisi. Dan ternyata batal, program pun jadi amburadul," kata Frans kemarin Selasa (28/4) sore.

Ditanya mengenai program yang akan disusun berikutnya, Frans pun mengaku, masih memastikan karena pelaksanaan kompetisi pun masih belum dipastikan kapan akan bergulir.

Untuk itulah, Frans menegaskan, dengan kondisi tak menentu seperti saat ini, dirinya sebagai pelatih pun hanya bisa menduga-duga, kapan kepastian kompetisi.

"Pelatih harus jadi peramal juga kalau kondisinya seperti ini, untuk mempersiapkan program berikutnya," jelasnya.

Tidak ingin terlalu berspekulasi mengenai kepastian kompetisi, Frans pun menerangkan timnya tetap melakukan latihan.

"Tim tetap latihan, untuk menjaga kondisi sekaligus juga menjaga kekompakkan tim. Kemudian juga dengan kembali melakukan ujicoba lagi. Siapa tahu nanti tiba-tiba kompetisi benar-benar bergulir, apalagi kondisinya tak menentu seperti ini," ujarnya.