Laporan Wartawan Harian Super Ball, Sigit Nugroho

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Exco PSSI telah menghentikan kompetisi Liga Super Indonesia (LSI) 2015 setelah ada intervensi dari Menpora. Namun Semen Padang (SP) masih menggelar latihan.

Direktur Teknik Semen Padang (SP), Asdian mengatakan, masih digelarnya latihan karena pihaknya belum menggelar rapat direksi.

"Untuk sementara kami masih melakukan latihan, karena kasihan pemain kalau tidak aktivitas. Penentuan kelanjutan latihan akan ditetapkan saat rapat direksi yang akan dilakukan pada Kamis (7/5/2015). Jadi sampai saat ini kami masih menggelar latihan," kata Asdian kepada Harian Super Ball.

Asdian menerangkan, langkah klubnya juga akan ditentukan setelah ada pertemuan dengan PT Liga Indonesia pada hari ini, Rabu (6/5/2015).

"Kami akan memenuhi undangan dari PT Liga Indonesia. Kami belum tahu agenda apa di pertemuan itu. Mudah-mudahan ada kabar baik dari pertemuan itu. Hasil pertemuan itu akan kami bawa ke rapat direksi dan menjadi pertimbangan kami memutuskan melanjutkan latihan atau tidak," terang Asdian.

Dengan demikian, Asdian belum bisa menjelaskan sampai kapan latihan tim berjuluk Kabau Sirah digelar. "Lihat saja nanti, saya belum bisa mengatakannya sekarang," ucapnya.

Namun dengan latihan tetap dilakukan, paling tidak seluruh pemain akan siap jika suatu saat kompetisi kembali bergulir.

"Anggap saja ini sebagai antisipasi jika ternyata kompetisi bergulir kembali. Sehingga tim bisa siap jika terjadi perubahan keputusan dari konflik sepak bola kita," ujar Asdian.

Namun jika ternyata keadaan tidak berubah dan titik terang kisruh sepak bola dalam negeri belum didapatkan, manajemen Semen Padang memiliki beberapa pilihan, yaitu menghentikan latihan dengan membayarkan kompensasi gaji kepada pemain dan tim pelatih. Atau meneruskan latihan, meski tidak ada pertandingan LSI.

"Kami akan mempelajari kontrak pemain dan tim pelatih. Jika latihan dihentikan, bisa saja kami memberikan kompensasi gaji, rasionalisasi gaji, atau tetap membayar gaji seperti biasa. Intinya kami tidak akan merugikan pemain dan tim pelatih. Ini terjadi di luar dugaan. Semua pasti menyadari. Kami akan berusaha menetapkan keputusan yang adil untuk semua," ujar Asdian.

Pihak manajemen Semen Padang akan berhati-hati dalam menentukan keputusan, karena ini terkait kepentingan dan nasib pemain dan tim pelatih yang menggantungkan hidupnya dari sepakbola.

"Kami akan mencari jalan keluar win win solution. Kami sadar pemain dan tim pelatih memiliki keluarga yang perlu dinafkahi. Semuanya juga harus menyadari keadaan seperti ini memang tidak menguntungkan semua pihak," tutur Asdian.

Asdian menambahkan, pihaknya berharap kompetisi tetap bisa bergulir seperti biasa. Menpora dan PSSI harus bisa menemukan solusi terbaik.

"Seluruh klub menggantungkan nasibnya dari pertemuan kedua pihak itu. Mudah-mudahan ada hasil positip yang membuat pelaku sepak bola kita bisa kembali aktif," jelas Asdian.

Asdian berharap Menpora bersedia mencabut pembekuan PSSI dan mengeluarkan izin bertanding. Exco PSSI juga diharapkan bisa menarik keputusan penghentian kompetisi.

"Semuanya menginginkan sepak bola kita bisa kembali berjalan, sehingga bisa lebih berprestasi seperti yang diinginkan seluruh masyarakat. Seluruh peserta LSI tetap solid dan menginginkan kompetisi bisa diikuti oleh 18 klub," papar Asdian.