Toni Tanamal Prihatin Lihat Kondisi Persija Jakarta
Hubungan tidak harmonis manajemen klub dengan pemerintah daerah dianggap Toni turut menghambat daya tarik investor lokal terhadap Persija.
Editor: Dewi Pratiwi
TRIBUNNEWS.COM - Legenda Persija Jakarta, Toni Tanamal, prihatin dengan nasib Macan Kemayoran yang kerap dilanda krisis finansial selama beberapa tahun terakhir.
Hubungan tidak harmonis manajemen klub dengan pemerintah daerah dianggap Toni turut menghambat daya tarik investor lokal terhadap Persija.
Toni menilai, manajemen klub sepak bola Indonesia belum mampu mengelola keuangan secara mandiri. Klub harus menjalin kerja sama yang baik dengan pemerintah daerah setempat.
"Pengelolaan keuangan di klub Indonesia masih sulit untuk dikelola secara mandiri dan profesional, jadi memang harus ada dukungan dari pemerintah daerah. Sangat miris melihat tim ibu kota tidak dapat dukungan dari Pemerintah Provinsi DKI," kata Toni kepada Harian Super Ball, Selasa (12/5/2015).
Persija, lanjut Toni, semestinya bisa mengikuti jejak tiga tim elite Liga Super Indonesia (LSI) 2015, yaitu Persipura Jayapura, Persib Bandung, dan Sriwijaya FC Palembang. Tim-tim ini memiliki hubungan yang erat dengan pemerintah daerah setempat.
Palang pintu Macan Kemayoran medio 1986-1994 itu menceritakan bagaimana Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan menyokong Sriwijaya. Gubernur Sumatera Selatan serta KONI dan Badan Usaha Milik Daerah di sana ikut terlibat membantu Laskar Wong Kito.
Sebagian besar sponsor yang masuk ke kantong manajemen Laskar Wong Kito merupakan rekanan pemerintah provinsi. "Keuangan Persija bisa lebih bagus jika memiliki hubungan erat dengan Pemprov DKI, untuk menarik minat investor lokal," ujar Toni.
Sebelum LSI 2015 bergulir, Pemprov DKI telah sepakat untuk membeli saham mayoritas Persija. Pembelian 20 persen saham Persija telah dilakukan oleh Pemprov DKI.
Belakangan, proses kerja sama itu terhambat lantaran utang sebesar Rp 76 miliar yang dimiliki Persija. Hingga kini, PT Jakarta Propertindo, yang ditunjuk Pemprov DKI sebagai pengelola Persija, masih menunggu payung hukum dari kejaksaan agar bisa mengelola Macan Kemayoran.
Baca Juga di Harian Super Ball, Rabu (13/5/2015)