Para Pemain Hebat yang Bikin Mantan Klub Mereka Menyesal (5)
Pada 2012 Ribery mengungkapkan LOSC mendepak dia dari akademi karena badannya terlalu kecil.
Penulis: Deodatus Pradipto
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Deodatus Pradipto/Tribunnews.com
TRIBUNNEWS.COM – Sepakbola ternyata olahraga yang kejam. Pesepakbola-pesepakbola muda yang memiliki potensi besar sering tenggelam di dalam klub mereka. Namun demikian, ketika mereka hijrah ke klub lain, mereka justru sukses menunjukkan sinar mereka dan menjadi salah satu pemain terbaik di dunia.
Siapa saja mereka? Berikut ini pemain-pemain yang sempat tenggelam di klub, namun sukses setelah hijrah ke klub lain.
Mats Hummels
Hummels merupakan jebolan akademi Bayern Muenchen. Bergabung sejak berusia sembilan tahun, sampai melakoni debut bersama tim senior Bayern pada 2007 melawan FSV Mainz 05.
Laga itu menjadi satu-satunya yang pernah dicicipi Hummels bersama tim senior Bayern. Hummels kemudian dipinjamkan ke Borussia Dortmund, rival abadi Bayern.
Semusim menjalani status sebagai pemain pinjaman, Hummels enggan balik ke Bayern. Hummels kemudian bergabung dengan Dortmund secara permanen.
Hummels sukses mengganggu dominasi Bayern di Bundesliga. Bersama Dortmund, Hummels merasakan gelar juara Bundesliga dalam dua musim beruntun, 2010/11 dan 2011/12. Di Dortmund juga Hummels merasakan gelar juara Piala Dunia bersama tim nasional Jerman.
Franck Ribery
Karier sepak bola Ribery tidak mulus. Bergabung dengan LOSC Lille saat berumur 13 tahun, Ribery dilepas setelah tiga musim. Alasan LOSC adalah Ribery memiliki perilaku yang bermasalah. Ribery sempat bermain di lima klub, termasuk Galatasaray di Turki.
Ribery kemudian mencuat bersama Olympique Marseille. Bayern Muenchen lalu merekrut Ribery pada 2007 dengan harga mencapai 18 juta Pound Sterling. Bersama Bayern, Ribery sukses menjadi winger terbaik di dunia.
Belakangan, pada 2012 Ribery mengungkapkan LOSC mendepak dia dari akademi karena badannya terlalu kecil.