Syahrizal: Peluang Turnamen Digelar Sebesar 50 Persen
Syahrizal menerangkan, peluang turnamen sebesar 50 persen itu, disebabkan konflik antara Menpora dan PSSI yang belum juga selesai.
Penulis: Sigit Nugroho
Editor: Dewi Pratiwi
Laporan Wartawan Harian Super Ball, Sigit Nugroho
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Mantan pemain Persija Jakarta, Syahrizal tidak terlalu yakin turnamen pra musim yang akan digelar PT Liga Indonesia (PT LI) akan berjalan lancar. Pasalnya turnamen itu akan terganjal izin dari kepolisian.
"Menurut saya, peluang turnamen digelar adalah 50:50. Bisa saja bisa digelar atau terganjal izin dari kepolisian, seperti laga sebelumnya di kompetisi Liga Super Indonesia (LSI) kemarin," kata Syahrizal kepada Harian Super Ball, Minggu (17/5/2015).
Syahrizal menerangkan, peluang turnamen sebesar 50 persen itu, disebabkan konflik antara Menpora dan PSSI yang belum juga selesai.
"Kalau konflik ini belum juga selesai, bisa saja pemerintah menjegal turnamen ini. Kecuali jika pemerintah setuju dan memberikan izin, turnamen bisa berjalan lancar. Tapi saya percaia PSSI dan PT LI pasti akan berjuang keras untuk mewujudkan pergelaran turnamen ini," ujar Syahrizal.
Pria yang saat ini merumput di Mitra Kukar mengucapkan, meski peluang digelarnya turnamen masih tipis, namun dia mendukung.
"Saya sangat mendukung rencana ini. Dukungan juga pasti diberikan oleh pemain-pemain di tim lain, termasuk Persija, sebagai bekas tim saya. Mitra dan Persija sama-sama membutuhkan pertandingan atau turnamen agar klub bisa bergerak. Mudah-mudahan saja bisa digelar seperti yang kita inginkan," ucap Syahrizal.
Syahrizal menuturkan, dengan adanya turnamen, pemain-pemain Mitra dan Persija serta tim lain jadi bersemangat. Pasalnya selama ini, pemain sudah lama menganggur.
"Sejak konflik ini, saya sudah libur berlatih selama setengah bulan. Manajemen pun belum memberikan kabar kapan memulai latihan lagi. Termasuk rencana persiapan di turnamen itu," tuturnya.
Syahrizal masih menunggu kabar dari manajemen. "Sampai sekarang, saya belum mendapat kabar dari manajemen atau pelatih untuk mulai berlatih lagi. Posisi saya stand by saja. Kapanpun dipanggil saya siap," tegas Syahrizal.
Yang terpenting, tambah Syahrizal, adalah adanya kepastian dari PT LI.
"PT LI harus bisa memastikan persiapan turnamen, mulai dari izin, waktu penyelenggaraan, sampai perangkat pertandingan. Kepastian ini menjadi dasar tim untuk menyiapkan diri. Jangan sampai waktu persiapannya mepet, karena tidak akan maksimal nantinya," tambah Syahrizal.
Soal kontrak, Syahrizal berharap manajemen tidak merugikan pemain.
"Kami memang membutuhkan pertandingan agar bisa mendapat penghasilan, tetapi jangan sampai pemain dirugikan. Jadi harus ada pembicaraan terkait kontrak untuk turnamen pra musim itu. Semua pemain pasti tidak mau dirugikan," jelasnya.
Oleh karena itu, Syahrizal berharap manajemen Mitra dan klub lain, termasuk Persija bisa bijaksana dalam menetapkan revisi kontrak untuk turnamen kali ini.
"Mitra dan Persija merupakan salah satu tim besar di Indonesia. Harapannya adalah tetap memperhatikan kontrak pemain. Jangan sampai kontrak yang diberikan tidak sesuai dengan kerja pemain dan target tim di turnamen itu," papar Syahrizal.
Syahrizal mengaku siap jika dalam turnamen itu ternyata Mitra berada satu grup dengan Persija.
"Saya sangat siap, jika ternyata Mitra satu grup dengan Persija. Saya akan bekerja keras demi kemenangan Mitra termasuk saat membela Persija. Jika sampai bertemu dengan Persija, saya tidak akan mengendurkan performa, tetapi justru saya akan menunjukan kepada masyarakat, saya tetap bisa bermain bagus di luar Persija. Saat ini, Mitra menjadi tim utama buat saya," tutur Syahrizal.