TRIBUNNEWS.COM, BALI - Federation Internationale de Football Association (FIFA) resmi menjatuhkan sanksi kepada Indonesia.

Sanksi tersebut diberikan melalui surat yang diterima PSSI, Sabtu (30/5/2015).

FIFA memberikan sanksi untuk Indonesia.

Yaitu larangan bertanding di turnamen internasional dan larangan mendapatkan bantuan dari FIFA serta Konfederasi Sepak Bola Asia dalam bentuk dana bantuan, program, atau kursus, hingga syarat-syarat yang diberikan oleh FIFA dituruti.

Manajemen klub Bali United menanggapi positif sanksi tersebut.

Owner Bali United, Pieter Tanuri menuturkan tetap memetik dampak positif dari hal itu.

Baginya, klub Serdadu Tridatu tetap berlatih meski induk sepakbola Indonesia terkena skorsing hingga waktu yang belum diketahui.

"Kami positif saja. Program klub tetap berjalan. Mungkin uji coba lawan klub asing dan pemain asing saja yang tidak bisa," kata Pieter Tanuri kepada Tribun Bali, Sabtu (30/5/2015).

Pieter Tanuri menegaskan Bali United tidak akan meliburkan pemain akibat sanksi FIFA tersebut. "Program klub tetap berjalan. Pemain tidak diliburkan. Mungkin kami hanya liburkan pemain asing. Tapi kami akan bicarakan hal ini dengan pemain asing besok (hari ini)," kata orang nomor satu PT MASA ini.

Pieter Tanuri tidak mengetahui pasti klausal sanksi FIFA yang menghentikan bantuan dari FIFA maupun AFC yang berbentuk dana, program pengembangan, maupun kursus pelatih kepada klub.

Menurutnya, yang lebih tahu hal itu adalah PSSI dan PT Liga Indonesia.

"Saya tidak tahu hal itu. Soalnya kami baru mulai mengelola klub ini. Mungkin yang lebih tahu pemilik klub sebelumnya," pungkasnya.

Tiga pemain asing yang rencana akan diliburkan yakni kiper Yoo Jae Hoon asal Korea Selatan, bek Cristian Febre Santis asal Chili, dan striker seleksi asal Paraguay Silvio Escobar.

Manajemen akan berkomunikasi dengan mereka terkait dampak sanksi FIFA kepada PSSI.