Vincent Kompany Ingin Transparansi FIFA
Pemain legenda AC Milan dan Timnas Belanda Ruud Gullit meyakini, mundurnya Blatter tak lepas dari terungkapnya skandal suap sejumlah petinggi FIFA.
Editor: Dewi Pratiwi
TRIBUNNEWS.COM - Beragam reaksi muncul mengikuti keputusan pengunduran diri Presiden FIFA Sepp Blatter. Pemain bek Manchester City dan kapten Timnas Belgia Vincent Kompany menuntut transparansi dan reformasi pada pemilihan presiden FIFA.
Kompany melalui akun twitter-nya @VincentKompany mengatakan, Blatter bukanlah satu-satunya orang yang harus mempertanggung jawabkan apa yang terjadi di FIFA.
"Harus lebih banyak lagi yang mengikutinya. Reformasi dan transparansi pada pemilihan presiden, lalu maju dengan mengembalikan etika," ujarnya.
Bekas pemain Liverpool dan Tottenham Hotspur yang beralih menjadi pengamat sepak bola, Garry Lineker seperti biasa mengunggah twit bernada sindiran.
"Blatter mundur. Sulit dipercaya. FIFA selalu terlihat sebagai organisasi yang baik dan terhormat," ujarnya.
Tanggapan juga datang dari Luís Figo, bekas Striker Real Madrid dan Timnas Portugal yang batal mencalonkan diri dari pemilihan presiden FIFA.
"Perubahan akhirnya datang. Mari kita mencari jalan keluar untuk memulai era baru bagi terciptanya transparansi dan demokrasi di FIFA," ujarnya melalui akun twitter @LuisFigo.
Pemain legenda AC Milan dan Timnas Belanda Ruud Gullit meyakini, mundurnya Blatter tak lepas dari terungkapnya skandal suap sejumlah petinggi FIFA.
"Sampah macam apa yang terungkap sehingga Blatter mundur setelah terpilih dalam pemilihan Presiden FIFA?" ujarnya.
Baca Juga di Harian Super Ball, kamis (4/6/2015)