PSM Tolak Piala Kemerdekaan
Kejuaraannya itu (Turnamen Piala Kemerdekaan) diakui FIFA atau tidak? Ada koordinasi PSSI atau tidak?
Editor: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Manajemen PT Paggolona Sulawesi Mandiri (PT PSM) dengan tegas menolak ikut dan mendukung rencana Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi yang akan menggulirkan turnamen Piala Kemerdekaan mulai 2 Agustus mendatang.
Hadiah dengan total nominal Rp10 miliar dijanjikan dalam turnamen tersebut --yang sudah mendapatkan restu dari Presiden Joko Widodo. Selain Piala Kemerdekaan, Tim Transisi kabarnya juga akan menggelar Piala Presiden dengan menggandeng BUMN sebagai sponsor.
Tiap klub yang mendaftar pun akan mendapat uang pembinaan Rp 100 juta. Sedangkan hadiah yang diperebutkan mencapai total Rp 10 miliar. Juara pertama Rp 5 miliar, juara kedua Rp 3 miliar, juara ketiga Rp 2 miliar.
Menanggapi hal itu, Direktur Klub PSM Sumirlan hanya tertawa. Menurut dia dana subsidi Rp 100 juta tersebut hanya dapat menutupi biaya perjalanan dengan transportasi udara sekali pergi saat lawatan laga tandang, itu belum termasuk biaya perjalanan pulang.
"Kemudian, biaya gaji pemain dan tim keseluruhan saja lebih dari itu (Rp 100 juta) setiap bulannya, memang mau cukup untuk apa. Ada-ada saja," ujarnya, Rabu (10/6).
Menurut Sumirlan, pihaknya hanya menyiapkan tim untuk kompetisi yang digelar operator PT Liga Indonesia dan PSSI saja, diluar dari itu, PSM tak akan ikut sama sekali.
"Kejuaraannya itu (Turnamen Piala Kemerdekaan) diakui FIFA atau tidak? Ada koordinasi PSSI atau tidak?" tambahnya.
Menurut dia, klub-klub profesional Liga Super Indonesia (LSI) hanya akan ikut kejuaraan yang dibuat oleh induk PSSI atau PT LI saja, mengingat klub dibawah naungan PSSI.
Oleh karenanya, pihaknya tetap fokus untuk membuat turnamen mini untuk memeriahkan Hut ke-100 tahun PSM tanggal 2 November mendatang, tak pengaruh turnamen kemerdekaan Kemenpora.
"Kami tetap fokus untuk itu (turnamen mini)n dalam waktu dekat ini kita akan temui pemkot (pemkot Makassar) dan kita juga akan rapat manajemen," ungkapnya.
Menpora Imam Nahrawi sebelumnya juga menyebutkan bahwa kompetisi untuk klub profesional juga akan digelar dalam waktu dekat.
Pendaftaran terbuka untuk semua klub profesional yang ingin mengikuti kompetisi. Untuk operator yang akan menjalankan kompetisi profesional, Imam mengaku akan segera menyampaikannya.