Yabes Tanuri: Kami Bagai Telur Diantara Dua Tanduk
Yabes mengaku bingung menerima atau tidak tawaran bermain di turnamen Piala Presiden yang akan digelar oleh Kemenpora.
Penulis: Sigit Nugroho
Editor: Dewi Pratiwi
Laporan Wartawan Harian Super Ball, Sigit Nugroho
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Presiden Direktur Bali United Pusam, Yabes Tanuri mengatakan, saat ini timnya bagaikan telur diantara dua tanduk.
Tim berjuluk Pasukan Tridatu itu diantara dua pilihan yang membingungkan, yaitu ikut turnamen yang akan digelar Kemenpora atau tetap 'setia' menunggu kompetisi yang digelar oleh PSSI.
Sementara, tim asuhan Indra Sjafri itu memerlukan pertandingan resmi untuk meningkatkan kualitas pemain. Pasalnya sebagian besar pemain Bali United adalah pemain muda yang memerlukan pembinaan untuk ditargetkan mendapatkan prestasi.
"Kalau tidak ada turnamen atau kompetisi seperti ini, bagaimana mungkin pemain kami bisa meningkat dari sisi performa dan prestasi. Oleh karena itu, saat ini posisi Bali United diibaratkan telur diantara dua tanduk. Kalau telur itu bergerak ke kiri atau ke kanan, kami khawatir justru membahayakan tim dan klub," kata Yabes kepada Harian Super Ball, Rabu (10/6/2015).
Oleh karena itu Yabes mengaku bingung menerima atau tidak tawaran bermain di turnamen Piala Presiden yang akan digelar oleh Kemenpora.
"Kami memang sudah dihubungi oleh pihak Kemenpora terkait turnamenitu, tetapi kami belum bisa memutuskan sekarang. Kami harus membicarakannya dengan tim dan manajemen," ucap Yabes.
Yabes mengaku, pihaknya tertarik ikut turnamen itu, karena mereka memang membutuhkan event sepak bola baik dalam bentuk turnamen atau kompetisi.
Namun di sisi lain, Yabes khawatir keikutsertaannya di pertandingan yang digelar Kemenpora akan bermasalah terhadap keberlangsungan klubnya.
"Kami khawatir dikenakan sanksi dari PSSI karena ikut turnamen buatan Kemenpora, tetapi di sisi lain kami memang butuh pertandingan. Intinya kami tertarik ikut, semata-mata untuk memenuhi keperluan tim yaitu bertanding secara reguler. Kondisi ini membuat kami masih bingung. Kami akan memutuskannya dalam waktu dekat," jelas Yabes.
Yabes menerangkan, sejak kompetisi terhenti, pihaknya memutuskan untuk tetap berlatih dan melakukan sejumlah uji coba atau pertandingan persahabatan. Rencananya pada 14 Juni 2015, Bali United akan melakukan uji coba dengan Arema.
"Sejak penghentian kompetisi, kami memutus kontrak pemain. Saat ini, gaji yang kami berikan kepada pemain disesuaikan karena tidak ada kompetisi. Tetapi saya tidak bisa menjelaskan besaran atau presentasi gaji pemain selama kompetisi terhenti. Yang pasti gaji yang mereka terima tidak full, karena ada penyesuaian sesuai dengan aktifitas tim yang hanya bertanding uji coba untuk mengisi waktu sambil menunggu digelarnya kompetisi resmi," papar Yabes.
Sebelumnya, Tim Transisi bentukan Kemenpora sudah merancang tiga turnamen yang bakal digelar dalam waktu dekat. Tiga turnamen itu adalah Piala Presiden, Piala Kemerdekaan, dan Piala Panglima TNI.
Koordinator Pokja Komunikasi Tim Transisi, Zuhairi Misrawi mengatakan, untuk Piala Presiden akan diikuti 12 klub yang berlaga di Liga Super Indonesia (LSI). Namun sayangnya Zuhairi belum bersedia membeberkan nama-nama klub LSI tersebut.
"Piala Presiden ini nanti akan diikuti oleh klub-klub LSI. Sekarang kami sudah mendapatkan 10 peserta dari LSI, tinggal mencari dua klub lagi. Yang pasti saat ini kami sedang menjalani komunikasi intensif dengan mereka," kata Zuhairi.
Soal jadwal turnamen itu, akan diumumkan setelah 11 Juni 2015. Menyusul, Tim Transisi masih menunggu proposal final dari pihak
promotor. Zuhairi pun mengklaim sudah ada empat promotor yang menawarkan diri.
"Kami ingin turnamen ini Piala Presiden bisa secepatnya digelar karena ini arahan dari Presiden. Kami pun terus berkomunikasi dengan klub-klub secara intensif," ujar Zuhairi.