Pelatih Timnas U-19: Pembubaran Timnas U-19 Sangat Menyakitkan
Ia tak menyangka tugasnya berakhir dengan cara tragis.
Editor: Ravianto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelatih timnas Indonesia U-16 dan U-19, Fachri Husaini, merasa sangat kecewa setelah timnya dibubarkan oleh Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) pada Jumat (12/6/2015).
Ia tak menyangka tugasnya berakhir dengan cara tragis.
Keputusan ini diambil PSSI karena kedua tim tersebut dipastikan tak bisa berkiprah di level internasional. Sebagai konsekuensi dari sanksi FIFA kepada PSSI, AFC telah mengumumkan pencoretan Indonesia dari pengundian Kualifikasi AFC U-16 dan AFC U-19, yang berlangsung pada Jumat (5/6/2015).
"Sejak menerima tugas sebagai pelatih U-16 dan U-19, saya tak pernah menyangka tugas saya berakhir dengan cara setragis ini," ungkap Fachri di kantor PSSI, Jumat.
"Sangat menyakitkan bagi pelatih dan pemain yang sudah berkorban banyak. Kami harus kalah dari situasi," tambahnya.
Fachri juga menumpahkan kekesalannya kepada Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi. Seperti diketahui Surat Keputusan Menpora tentang pembekuan PSSI pada 17 April 2015 jadi pangkal dari sanksi FIFA.
"Saya ingin meminta solusi dari Menpora. Solusi apa yang ditawarkannya untuk 52 pemain U-16 dan U-19," katanya.
Hingga kini, Menpora atau anggota Tim Transisi belum berkomentar.
Seluruh anggota Tim Transisi masih mengadakan rapat di Kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) hingga Jumat sore.(Anju Christian)