Nil Maizar Tunggu 'Perintah' Manajemen Semen Padang FC
Hingga sekarang Nil belum mendapatkan pemberitahuan apa-apa dari manajemen, terkait persiapan tim jelang pertandingan apapun.
Penulis: Sigit Nugroho
Editor: Dewi Pratiwi
Laporan Wartawan Harian Super Ball, Sigit Nugroho
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Pelatih Sriwijaya FC (SFC), Nil Maizar mengatakan, saat ini posisinya dalam keadaan menunggu 'perintah' dari manajemen.
Jika manajemen dari tim berjuluk Laskar Wong Kito itu memintanya untuk memulai persiapan, maka Nil pun siap melakukannya. Nil tidak memikirkan jenis turnamen atau kompetisi yang bakal diikuti SFC.
"Selama itu permintaan dari manajemen, saya sebagai pelatih harus siap. Apalagi saya masih terikat kontrak dengan manajemen. Jadi kapanpun permintaan dari manajemen, saya akan lakukan," kata Nil kepada Harian Super Ball, Senin (22/6/2015).
Hingga sekarang Nil belum mendapatkan pemberitahuan apa-apa dari manajemen, terkait persiapan tim jelang pertandingan apapun. Dengan demikian, skuad SFC belum dipastikan mengikuti turnamen Piala Presiden yang akan digelar Kemenpora.
"Sejak tim dinonaktifkan pada Mei 2015, saya belum diminta manajemen untuk kembali melatih pemain. Jadi selama bulan Ramadhan, kami tidak menggelar latihan apa-apa. Saya menunggu perkembangan selanjutnya dari manajemen saja," ujar Nil.
Sebagai pelaku sepak bola, Nil berharap konflik sepak bola nasional bisa segera selesai, sehingga harapan semua pihak agar kompetisi Liga Super Indonesia (LSI) digelar kembali bisa terwujud. Dengan demikian, Nil bisa melakukan latihan seperti yang dijadwal semula.
"Sesuai rencana PT Liga Indonesia (PT LI) sebelumnya, kompetisi LSI akan digelar kembali pada September 2015. Sesuai asumsi itu, kami dijadwalkan kembali menggelar latihan pada 22 Juli 2015. Saya belum bisa memastikan apakah jadwal latihan itu bisa dilakukan sesuai jadwal atau tidak," tutur Nil.
Jadwal kompetisi yang diasumsikan manajemen Sriwijaya FC itu belum bisa dipastikan terealisasi. Pasalnya konflik antara Menpora dan PSSI belum kunjung selesai. Nil berharap kedua pihak itu bisa menyelesaikannya dengan baik sebelum bulan September.
"Mudah-mudahan perdamaian bisa dicapai dan ada solusi terbaik bagi sepak bola kita. Kompetisi pun bisa kembali dilaksanakan. Hanya pertandingan yang kami harapkan bisa segera digelar. Soal memilih turnamen atau kompetisi mana, saya serahkan sepenuhnya kepada manajemen. Saya hanya ditugaskan untuk melatih," jelas Nil.
Nil menambahkan, jika dalam waktu sudah bisa dipastikan kompetisi LSI musim depan bisa digelar, maka dirinya akan meminta seluruh pemain kembali berlatih. Manajemen juga harus mendukung persiapan tim.
"Seluruh pemain sudah siap bertanding. Semangat kami sudah tinggi. Jika ada kepastian kompetisi LSI bisa digelar, maka saya akan mengumpulkan seluruh pemain termasuk tim official," terang Nil.
Nil memaparkan, selama masa vakum ini, dia dan pemain tetap mendapat kompensasi dari manajemen, yakni dengan menerima 20 persen dari nilai kontrak. Pemberian gaji yang disesuaikan dengan keadaan saat ini diterima Nil dan pemain setiap bulan, sampai kompetisi LSI kembali dimulai.
"Untuk sementara, gaji kami disesuaikan dengan situasi saat ini. Jika kondisi sudah normal dan LSI kembali digelar, maka gaji kami akan diberikan sebesar 100 persen. Ya, saya dan pemain harus bersabar dengan keadaan saat ini. Sebaiknya kami mendoakan PSSI," papar Nil.