Santiago Berlakukan Darurat Polusi saat Berlangsung Copa America
Kota Santiago kini mengeluarkan peringatan darurat lingkungan karena kuatnya polusi yang membahayakan kesehatan penduduk.
Editor: Dewi Pratiwi
TRIBUNNEWS.COM - Bersamaan dengan penyelenggaraan Copa America 2015, Santiago sebagai Ibu Kota Cile memberlakukan darurat polusi. Ini merupakan kejadian kedua, setelah yang pertama diberlakukan 16 tahun lalu.
Cile merupakan negeri pantai yang memanjang dari Bolovia hingga ke wilayah kutub selatan. Negeri yang menghadap ke Lautan Pasifik ini mengikuti alur pantai sepanjang 4.300 km atau sekitar empat kali pulau Jawa.
Kota Santiago kini mengeluarkan peringatan darurat lingkungan karena kuatnya polusi yang membahayakan kesehatan penduduk. Dalam situasi seperti ini, 40 persen kendaraan diharuskan untuk berhenti beroperasi di jalan-jalan guna menekan polusi. Dalam sehari, 1,7 kendaraan beroperasi di Santiago.
Santiago berpenduduk 6,7 juta manusia, bandingkan dengan Jakarta dengan 10 juta penduduk di siang hari. Santiago memiliki 3.000 pabrik dan minimal 900 pabrik harus tutup sementara atau beroperasi bergantian. Sebenarnya pemerintah daerah meminta pertandingan copa yang digelar untuk ditunda tapi usulan ini ditolak.
"Juni merupakan bulan paling kering di Santiago dalam 40 tahun terakhir. Polusi mengumpul di Santiago dan ini harus ditekan," kata pernyataaan Kementerian Lingkungan Cile.
Wujud ancaman polusi adalah menebalnya asap atau kabut. Karena tidak ada hujan dan minimnya angin, kabut bisa bertahan selama berhari-hari.
Ini diperparah oleh kegiatan penduduk yang membakar kayu untuk menghangatkan rumah. Pada puncak kemarau Juni atau Juli, suhu bisa mendekati 0 derajat, tepatnya pada kisaran 7 derajat Celcius.
Baca Juga di KORAN SUPER BALL, Selasa (23/6/2015)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.