Dapat Dua Surat dari PSSI dan Tim Transisi, Manajemen Martapura FC Bingung
Manajemen menjadi bingung karena terkait datangnya surat undangan untuk ikut turnamen Tim Transisi dan juga surat edaran dari PSSI
Editor: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, MARTAPURA - Kebingungan kembali melanda jajaran manajemen Martapura FC, terkait dengan akan bergulirnya turnamen Piala Kemerdekaan yang digagas Tim Transisi, bentukan Menpora Imam Nahrowi.
Manajemen menjadi bingung karena terkait datangnya surat undangan untuk ikut turnamen Tim Transisi dan juga surat edaran dari PSSI.
Isi surat undangan dari Tim Transisi berupa formulir untuk ikut berpartisipasi dalam turnamen.
Namun, di sisi lain, Martapura FC juga menerima surat imbauan dari PSSI justru sebaliknya yang menyatakan melarang tim anggota PSSI untuk ikut berpartisipasi dalam turnamen buatan Tim Transisi ini.
Undangan dari Tim Transisi yang kontradiktif dengan surat edaran dari PSSI inilah yang kemudian membuat manajemen tim berjuluk Laskar Sulthan Adam ini menjadi serba salah menentukan sikap.
"Kalau undangan resmi dari Tim Transisi ke manajemen belum kami dapat sebenarnya, tetapi ada masuk lewat email pelatih Frans Sinatra Huwae. Namun kami juga ada mendapatkan surat pemberitahuan PSSI yang melarang tim untuk ikut berpartisipasi. Jadi keduanya sangat kontradiktif, makanya kami bingung juga dengan situasi seperti ini," ujar Ketua Umum Martapura FC, H Mokhammad Hilman, Rabu (24/6).
Hilman menegaskan, kondisi ini membuat tim dan pemain juga harus benar-benar secara seksama mengamati, sebelum memutuskan langkah dan menentukan sikap.
"Kalau seperti ini tentu kami juga bingung mengambil sikap. Kami tidak ingin klub ikut masuk dalam konflik. Seandainya undangan dari Tim Transisi mendapatkan rekomendasi dari PSSI, tentu kami tidak terlalu pusing memikirkan untuk ikut berpartisipasi," ucapnya.
Tim transisi telah menyebarkan undangan kepada klub-klub Divisi Utama untuk berpartisipasi di turnamen Piala Kemerdekaan. Tim transisi mengklaim sejumlah klub di antaranya telah memberikan respons positif.
Turnamen Piala Kemerdekaan dijadwalkan kickoff pada 24 Juli mendatang dengan diikuti maksimal 30 klub Divisi Utama.
Turnamen tersebut digelar dengan format home tournament dengan di bagi lima wilayah yakni regional Sumatera, antara Lampung atau Medan, kemudian Jawa Barat yang akan dipusatkan di Serang, Banten, di Jawa Timur yang ditempatkan di Bangkalan, dan di Bali di kabupaten Badung.
Anggota tim transisi Saut Sirait mengatakan sejauh ini sudah ada 40 klub yang memberikan respons positif. Mereka juga diklaim telah memberikan data kesiapan timnya masing-masing.
"Tapi untuk Piala Kemerdekaan kami hanya menargetkan 30 klub saja," ujar Saut, Rabu (24/6).
Secara teknis, setiap tim peminat wajib memberikan data kepada BOPI untuk diverifikasi lebih dulu. Hal itu dilakukan agar turnamen tersebut bisa berjalan fair play.
"Tugas verifikasi itu diserahkan kepada BOPI. Hingga saat ini sudah ada beberapa klub yang telah menyerahkan data tim mereka," kata Saut.
Undangan kepada klub-klub Divisi Utama telah disebar sejak beberapa hari lalu. Di antaranya adalah kepada Persipro Probolinggo, PS Bangka, Persitara Jakarta Utara, dan Persires Rengat.
Juga ada sejumlah klub yang masih masuk list undangan, yakni PSBI Blitar, Persatu Tuban, Persebo Bondowoso, PS Sumbawa Barat, Kalteng Putra, Persigubin Gunung Bintang, dan Martapura FC.